Nurul Fitria, NIM.: 20105030152 (2025) STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN Q.S AL-FATIHAH DALAM TAFSIR AN-NUUR KARYA MUHAMMAD HASBI ASH-SHIDDIEQY DAN TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN Q.S AL-FĀTIḤAH DALAM TAFSIR AN-NUUR KARYA MUHAMMAD HASBI ASH-SHIDDIEQY DAN TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)
20105030152_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN Q.S AL-FĀTIḤAH DALAM TAFSIR AN-NUUR KARYA MUHAMMAD HASBI ASH-SHIDDIEQY DAN TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)
20105030152_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Surah Al-Fātiḥah, yang dikenal sebagai Ummul Kitāb, menempati posisi istimewa dalam Al-Qur’an karena dibaca dalam setiap rakaat shalat. Kandungannya mencerminkan ajaran pokok tentang tauhid, pengabdian kepada Allah, dan kesadaran akan kehidupan akhirat. kedua mufassir besar asal Nusantara menerapkan kerangka metodologis yang berbeda dalam menafsirkan surah yang sama. Hal ini tercermin dalam dua karya penting, yaitu Tafsir An-Nuur karya Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dan Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Meskipun keduanya berasal dari generasi mufasir yang sama dan berada dalam konteks keindonesiaan, pendekatan mereka terhadap ayatayat khamr mencerminkan perbedaan corak dan latar belakang keilmuan. Hasbi Ash-Shiddieqy lebih menonjolkan kerangka hukum Islam (fiqh) melalui pemaparan pendapat ulama mazhab, sedangkan Tafsir Al-Mishbah menampilkan analisis kebahasaan, psikologis, sosial, dan spiritual yang menjadikan Tafsir ini sangat relevan untuk konteks kekinian. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan metode kualitatif yang difokuskan pada analisis penafsiran surah Al-Fātiḥah dalam Tafsir An-Nuur karya Hasbi Ash-Shiddieqy dan Tafsir Al-Mishbah karya Quraish Shihab sebagai sumber primer. Sumber sekunder berupa buku, artikel, dan karya ilmiah lain yang relevan digunakan untuk memperkaya analisis. Data dikumpulkan melalui telaah literatur dan dianalisis secara klasik-komparatif guna mengidentifikasi perbedaan metode, pendekatan, dan corak penafsiran masing-masing mufasir, serta mempertimbangkan latar belakang sosial, keilmuan, dan konteks yang memengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tafsir An-Nuur lebih menonjolkan aspek hukum dan moral, selaras dengan latar belakang Hasbi sebagai ulama fikih dan reformis pendidikan Islam. Ia menggunakan metode ijmālī (global) dengan penafsiran yang ringkas dan langsung pada inti makna ayat. Sementara itu, Tafsir Al-Mishbah lebih menonjolkan dimensi spiritual dan sosial, menggunakan metode taḥlīlī (analitis) dengan pendekatan kontekstual yang komunikatif. Perbedaan mencolok terlihat pada penafsiran Basmallah, di mana Hasbi tidak menganggapnya bagian dari surat, sedangkan Quraish memasukkannya sebagai ayat pertama. Meski demikian, keduanya menekankan pentingnya tauhid, ibadah, dan permohonan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari. Upaya mereka dalam mengontekstualisasikan pesan Al-Fātiḥah menjadikan kedua Tafsir ini relevan bagi masyarakat Muslim Indonesia dan memperkaya khazanah Tafsir lokal yang bersifat aplikatif dan membumi.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Fitriana Firdausi, S.Th.I., M. Hum. |
| Uncontrolled Keywords: | Hasbi Ash-Shiddieqy; Tafsir An-Nuur |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1) |
| Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
| Date Deposited: | 20 Oct 2025 09:11 |
| Last Modified: | 20 Oct 2025 09:11 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73732 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
