INTERVENSI SOSIAL TERHADAP KLIEN ANAK SEBAGAI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (NARAPIDANA) OLEH BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KELAS I YOGYAKARTA

ASTUTIK INDRAWATI , NIM. 09250010 (2013) INTERVENSI SOSIAL TERHADAP KLIEN ANAK SEBAGAI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (NARAPIDANA) OLEH BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KELAS I YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (INTERVENSI SOSIAL TERHADAP KLIEN ANAK SEBAGAI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (NARAPIDANA) OLEH BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KELAS I YOGYAKARTA)
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (INTERVENSI SOSIAL TERHADAP KLIEN ANAK SEBAGAI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (NARAPIDANA) OLEH BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KELAS I YOGYAKARTA)
BAB II, III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (535kB)

Abstract

Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Yogyakarta merupakan lembaga Negara dibawah Kementrian Hukum dan HAM sebagai Unit Pelaksana Teknis dalam rangka Intervensi Sosial terhadap warga binaan pemasyarakatan yang wilayah kerjanya meliputi kota Yogyakarta, Sleman dan Kulon Progo. Dengan adanya Balai Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta ini diharapkan mampu mengembalikan keberfungsian sosial warga binaan pemasyarakatan anak karena perilaku menyimpang yang dilakukannya. Untuk itu mereka memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan sosial secara utuh serasi dan seimbang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori anak berperilaku menyimpang dan teori intervensi sosial. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, tujuannya mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi klien anak dalam proses intervensi dan bagaimana upaya yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga intervensi yang telah tersusun tetap berjalan. Sementara objek dari penelitian ini adalah pelaksanaan intervensi sosial yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi partisipan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi anak ternyata tidak hanya ketika ia berada dalam Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara saja, melainkan ketika ia sudah bebas dan hidup di masyarakat juga anak akan menemukan masalah, diantara masalah dalam lembaga adalah ingat keluarga, dijahili, disuruh-suruh senior, sodomi dan lain sebagainya. Sedangkan luar lembaga masalahnya ada dua kategori yakni secara materiil dan secara psiko sosial. Oleh sebab itu, Intervensi yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan terhadap narapidana anak tidak hanya saat dia dipenjara saja, tapi sudah keluar masih mendapat bimbingan dari Balai Pemasyarakatan selama masih belum bebas sepenuhnya. Diantara proses intervensi yang dilakukan adalah pembimbingan, penelitian kemasyarakatan,dan pengawasan. Pelaksanaan rehabilitasi tersebut ternyata sesuai dengan kelayakan kebutuhan klien anak sehingga apa yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan sedikit banyak membantu pemulihan klien terhadap kehidupan sosial anak, meskipun begitu prinsip Self Determination tetap ditegakkan. Namun ketika klien berada dalam penjara, tugas Balai Pemasyarakatan dalam rangka bimbingan sangat terbatas, karena dalam penjara memiliki petugas sendiri dan aturan sendiri yang sudah diatur oleh pemerintah. Jadi masalah yang dialami oleh anak ketika dalam penjara tidak sepenuhnya bisa dibantu oleh Balai Pemasyarakatan, hanya sebatas bimbingan saat sidang dan penelitian masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Kesejahteraan Sosial
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 24 Apr 2013 20:15
Last Modified: 21 Oct 2015 08:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7380

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum