KONSEP PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT (STUDI TENTANG PEMECAHAN PROBLEMA KEMISKINAN MENURUT MUHAMMAD YUSUF AL-QARDAWI)

Farid Ma'ruf, NIM.: 94511560 (2001) KONSEP PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT (STUDI TENTANG PEMECAHAN PROBLEMA KEMISKINAN MENURUT MUHAMMAD YUSUF AL-QARDAWI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSEP PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT (STUDI TENTANG PEMECAHAN PROBLEMA KEMISKINAN MENURUT MUHAMMAD YUSUF AL-QARDAWI)) 94511560_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (13MB) | Preview
	Text (KONSEP PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT (STUDI TENTANG PEMECAHAN PROBLEMA KEMISKINAN MENURUT MUHAMMAD YUSUF AL-QARDAWI)) 94511560_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (32MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian skripsi ini dilatarbelakangi oleh kenyataan kemiskinan sebagai realitas sosial dan kendala besar bagi pengembangan kualitas hidup manusia, yang menjadi salah satu musuh besar umat Islam. Dalam konteks ini, Islam tidak bersifat pasif terhadap fenomena kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Muhammad Yusuf al-Qardawi terhadap kemiskinan dan memberikan masukan kepada umat Islam dan manusia pada umumnya mengenai pemahaman problema kemiskinan serta solusinya dalam perspektif Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah library research dengan pendekatan teologi dan metode deskriptif analitis, dengan menjadikan buku Musykilat al-Faqr wa Kaifa 'Alajaha al-Islam karya Muhammad Yusuf al-Qardawi sebagai sumber data utama sekaligus objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muhammad Yusuf al-Qardawi menolak pandangan golongan fatalis, kapitalis, dan sosialis marxisme terkait kemiskinan, serta menawarkan enam pintu solusi untuk mengatasinya: bekerja, mencukupi keluarga yang lemah, zakat, dana perbendaharaan Islam dari berbagai sumber, keharusan memiliki hak lain selain zakat dan sedekah sukarela, dan kebijakan individu. Kesimpulan penelitian ini adalah Muhammad Yusuf al-Qardawi menolak pandangan yang menganggap kemiskinan sebagai takdir paten yang harus diterima dengan rida dan penuh kepuasan, serta memberikan alternatif solusi untuk mengatasi problema kemiskinan umat Islam dan manusia pada umumnya, yaitu yang pertama bekerja, dan jika tidak mampu, masyarakat dan pemerintah wajib memberikan bantuan materiil maupun bimbingan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item