Ridwan, NIM.: 93511387 (1999) KESERASIAN AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT IBNU TUFAYL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KESERASIAN AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT IBNU TUFAYL)
93511387_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (9MB) | Preview |
|
|
Text (KESERASIAN AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT IBNU TUFAYL)
93511387_BAB II sampai BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Hubungan agama dan filsafat merupakan persoalan klasik yang menjadi tema utama dalam pemikiran para filosof Muslim abad pertengahan. Hal tersebut clapat dipahami, mengingat keberadaan filsafat pada waktu itu masih menjadi persoalan yang diperdebatkan. Banyak kalangan masyarakat yang menganggap filsafat sebagai barang asing yang terlarang untuk dipelajari, bahkan, banyak tokoh masyarakat yang mengharamkannya. Menghadapi kondisi masyarakat seperti itu, para filosof Muslim berusaha mengkonsepsikan hubungan agama dan filsafat untuk menghadapi kecaman yang datang kepada mereka. Konsep hubungan agama dan filsafat yang mereka bangun merupakan suatu penegasan bahwa antara agama dan filsafat terdapat persesuaian dan tidak terdapat pertentangan. Densan konsep yang demikian, diharapkan masyarakat dapat menerima kehadiran filsafat dalam khazanah keilmuan Islam. Setiap filos0f memiliki gaya dan eura tereendiri dalam mengk0nsepsikan hubungan antara agama dan filsafat. Ibnu Tufayl memiliki gaya yang paling unik di antara para filosof Muslim lainnya, karena seluruh pemikiran filsafatnya dituangkan dalam sebuah novel, Hayy Bin Yaqzan. Novel inilah yang merupakan satu-satunya karya Ibnu Tufayl yang sampai kepada senerasi sekarang. Lewat novelnya, I'bnu Tufayl menunjukkan bahwa titik temu antara Asama dan filsafat berpangkal pada kenyataan bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menunjukkan manusia kepada kebenaran dan pengatahuan akan adanya Tuhan. Pengetahuan yang dibawa oleh agama dan yang dlperoJeh dari kegiatan berfilsafat tidak bertentangan. Keduanya bersumber pada sumber yang satu, yaitu Allah swt. Perbedaan keduanya hanyalah pada jalan yang ditempuhnya. Agama menggunakan jalan wahyu, sedangkan filsafat memakai jalan akal, melalui perenungan yang sungguh-sungguh dan sistematis. Pengetahuan yang dibawa oleh agama merupakan pengetahuan yang diformulasikan untuk sebanyak mungkin manusia, tanpa memandang tingkat intelektualitasnya, sehingga pengetahuan ini seringkali menggunakan Bahasa metaforis agar mudah dipahami oleh sebanyak mungkin manusia. Sementara itu, pengetahuan yang diperoleh lewat kegiatan berfilsafat merupakan pengetahuan murni yang tersingkap bagi manusia tertentu yang memiliki tingkat intelektualitas tertentu. Dengan demikian, Ibnu rufail memandang para filosof sebagai manusia istimewa yang memperoleh pengetahuan murni yang tidak dapat dijangkau oleh masyaraket awam.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Drs. Fauzan Naif - Digitalisasi |
| Uncontrolled Keywords: | titik temu antar agama; Ibnu Tufayi |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.261 Islam dan Filsafat, Filsafat Islam Aqidah Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1) |
| Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 09:35 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 09:35 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74013 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
