Ahmad Qolyubi, NIM.: 93511450 (1999) KONSEP PENGETAHUAN JURGEN HABERMAS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONSEP PENGETAHUAN JURGEN HABERMAS)
93511450_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview |
|
|
Text (KONSEP PENGETAHUAN JURGEN HABERMAS)
93511450_BAB II sampai BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Berhadapan dengan pemikiran-pemikiran Jurgen Habermas seakan-seakan kita sedang berdiri di depan sebuah rimbametode berfikir (methode of thought) yang sangat kompleks dan berlatar belakang tradisi pem.ikiran yang sangat panjang pula. Pemikiran Habermas mengaras baik terhadap realitas sosial yang menjadi obyek ilmu-ilmu maupun pendekatan yang digt.makan oleh ilmu-ilmu itu sendiri (berkait dengan penulisan skripsi ini, penulis membatasi dalam bidang yang kedua ). Jorgen Habennas memang dapat diletakkan dalam minat pemikiran yang sudah lama berkembang dalam komunitas tradisi marxis mauptm minat pada bidang filsafat. Istilah sosto-eplstemologis kiranya dapat menggamharkan cakupan kepribatinan yang melahirkan pemikiran-pemikiran Jo.rgen Habennas di seputar realitas sosial maupun pengetahuan akan realitas sosial itu sendiri. Itu berarti juga menyentuh filsafat pengetabuan, filsafat iluw pe.ogetabuan sekaligus ilmu-ilmu sosial. Pemikiran Jurgen Habermas bergerak dalam bidang filsafat yang membahas pertautan antara pengetahuan rasional (erkenntnis, knowledge) dengan fenomena-fenomena sosial (interesse, interests). Dan karena tidak dimaksudkan untuk membaogun sebuah sistem pemikiran universal melainkan mengarah kepada pemikiran yang terbuka untuk dirubah-sempumakan yang masih tetap berlangsung sampai sekarang. maka tidak berlebihan kalan disebut sebagai proyek yang bukan merupakan suatu pemikiran final. Dan, inilah yang menarik dari pemikiran Jorgen Habermas maupun madzhab Frankfurt (yang mendahuluinya). Hal ini merupakan ciri utamanya bahwa, seperti juga aliran-aliran lain, pemikiran mereka sangat beterogen. Karena bagi mereka bukan untuk mencari kesamaan melainkan perbedaan. Kerulrunan,bagi mereka, adalah 'racun' bagi filsafat dan keselarasan merupakan 'lonceng kematian' bagi pemikiran yang kreatif Karena mengagungkan perbedaan inilah, Jurgen Habermas menjadi sangat kritis terhadap sumber malapetaka masyarakat modern yang, menurutnya, bermuara pada paradigma yang salah dalam ilmu pengetahuan. Dan ia mengusulkan sebuah paradigma baru, paradigma komunikatif (Communicative Paradigm) untuk menggantikan paradigma lama (filsafat kesadoran). Melalui paradigma inilah pemikiran Habennas tentang konsep pengetahuan yang terdiri dari lima tesis dapat dipahami.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Drs. H. Muzairi - Digitalisasi |
| Uncontrolled Keywords: | ilmu pengetahuan barat; pengetahuan ilmiah; Karl Marx; Ilmu Kritis |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.261 Islam dan Filsafat, Filsafat Islam |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1) |
| Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 11:26 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 11:26 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74026 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
