KEMANDIRIAN DITINJAU DARI EFIKASI DIRI PADA SISWA BOARDING SCHOOL DAN NON-BOARDING SCHOOL DI MTsN 4 JOMBANG

Desy Intan Wulansari, NIM.: 21107010111 (2025) KEMANDIRIAN DITINJAU DARI EFIKASI DIRI PADA SISWA BOARDING SCHOOL DAN NON-BOARDING SCHOOL DI MTsN 4 JOMBANG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KEMANDIRIAN DITINJAU DARI EFIKASI DIRI PADA SISWA BOARDING SCHOOL DAN NON-BOARDING SCHOOL DI MTsN 4 JOMBANG) 21107010111_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
Preview	Text (KEMANDIRIAN DITINJAU DARI EFIKASI DIRI PADA SISWA BOARDING SCHOOL DAN NON-BOARDING SCHOOL DI MTsN 4 JOMBANG) 21107010111_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Remaja, khususnya siswa di MTsN 4 Jombang, menghadapi tantangan perkembangan yang kompleks akibat tuntutan untuk mandiri dan mengikuti berbagai aktivitas keagamaan di sekolah maupun asrama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan program keagamaan terhadap tingkat kemandirian siswa, serta melihat perbedaan kemandirian antara siswa boarding school dan non-boarding school. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode korelasional dan komparatif. Sampel penelitian terdiri dari 319 siswa yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Skala Efikasi Diri dari General Self-Efficacy Scale (Schwarzer & Jerusalem, 1995) dan Skala Kemandirian berdasarkan teori Noom (2001). Data dianalisis menggunakan regresi linear berganda untuk melihat pengaruh efikasi diri dan program keagamaan terhadap kemandirian, serta uji t untuk membandingkan tingkat kemandirian antar kelompok siswa. Hasil menunjukkan 78,2% variasi kemandirian dapat dijelaskan oleh efikasi diri dan keterlibatan dalam program keagamaan, adapun nilai t = 25,63 yang berarti terdapat perbedaan kemandirian antara siswa dengan program keagamaan, siswa boarding school memiliki kemandirian yang lebih tinggi dibandingkan siswa non-boarding school. Ini menegaskan bahwa kedua faktor tersebut berkontribusi signifikan dalam membentuk kemandirian remaja. Dengan itu, dukungan dari sekolah, asrama, dan orang tua sangat penting dalam membangun efikasi diri siswa serta menciptakan lingkungan religius yang mendukung kemandirian. Temuan penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk evaluasi dan pengembangan kebijakan pendidikan karakter bagi remaja, baik di sekolah formal maupun boarding school.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item