PEMAHAMAN HADIS MAN AKHAZA SYAY’AN MIN AL-ARDI (Kajian Ma’anil Hadis)

Ahmad Chotibul Umam, NIM.: 21105050040 (2025) PEMAHAMAN HADIS MAN AKHAZA SYAY’AN MIN AL-ARDI (Kajian Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMAHAMAN HADIS MAN AKHAZA SYAY’AN MIN AL-ARDI (Kajian Ma’anil Hadis)) 21105050040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PEMAHAMAN HADIS MAN AKHAZA SYAY’AN MIN AL-ARDI (Kajian Ma’anil Hadis)) 21105050040_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Praktik gas ab atau penyalahgunaan hak merupakan salah satu tindakan yang dapat merugikan orang lain, tidak terbatas pada pengambilan sebidang tanah saja melainkan juga meliputi segala bentuk perampasan yang lain, baik berupa kekuasaan, kepemilikkan, fasilitas, maupun kepentingan apapun. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua rumusan masalah; pertama, bagaimana memaknai hadis Man Akhaz a Syay’an Min Al-Ard i riwayat Ima m Bukha ri dengan pendekatan Yu suf al-Q arad a w i >>. Kedua, bagaimana kontekstualisasi hadis Man Akhaz a Syay’an Min Al-Ard i dan implikasinya dalam konteks kekinian. Sedangkan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan (library research). Dapat diketahui, bahwa teori yang diaplikasikan dalam penelitian ini yaitu pendekatan yang Yu suf al-Qarad a wi sebagai kerangka berpikir analisis dalam memahami hadis, diantara kriterianya; 1) Memahami hadis sesuai dengan petunjuk al-Qur’an, 2) Menghimpun hadis yang setema, 3) Menggabungkan atau mentarjih hadis yang bertentangan, 4) Mempertimbangkan latar belakang sebab munculnya hadis dan tujuannya, 5) Membedakan sarana yang berubah dan sarana yang tetap, 6) Membedakan ungkapan yang bermakna haqi qah dan majazi>>, 7) Membedakan antara yang gaib dan nyata, dan 8) Memastikan makna dan konotasi dalam sebuah hadis. Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya menggunakan enam kriteria saja sedangkan yang tidak digunakan yaitu nomer keenam dan ketujuh dikarenakan tidak semua kriterianya dapat diaplikasikan ketika meneliti hadis. Hasil dari penelitian ini, hadis riwayat Ima m Bukha ri No. 2.322 jika ditinjau dari aspek kualitas sadan dan matan hadis, merupakan hadis berstatus s ah i h liz atihi dan maqbu>l dapat dijadikan hujjah. Sedangkan, dalam memahami hadis tentang gas ab yang diriwayatkan oleh Ima m Bukha ri >>, sesuai dengan petunjuk ayat-ayat al-Qur’an, meliputi; Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 188, Q.S. Al-Kahfi (18) ayat 79, Q.S. An-Nisa (4) ayat 29, Q.S. Al-Ma’idah (5) ayat 38, dan hadis-hadis setema yang lainnya. Akan tetapi, terdapat hadis yang kontradiktif terhadap larangan mengambil hak orang lain, diantaranya: HR. Al-Bukha ri No. 2.210, HR. Muslim No. 1.714, dan HR. Muslim No. 1.906, menunjukkan bahwa praktik gas ab dapat merugikan orang lain namun dalam keadaan tertentu tidak dipermasalahkan, dan bertujuan untuk menegakkan prinsip-prinsip dalam ajaran Islam terhadap hak kepemilikkan. Oleh karena itu, dalam memahami hadis tersebut masih relevansi dengan konteks saat itu untuk menyampaikan pesan nabi guna mencegah kezaliman atau penyalahgunaan hak yang seringkali terjadi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Kata kunci: Hadis, Gas abab, Implikasi Yu suf al-Qara d a wi

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item