PANDANGAN GENERASI X, Y, DAN Z KOTA YOGYAKARTA TERHADAP PERNIKAHAN DINI

Maharani Syarifa, NIM.: 21103050037 (2025) PANDANGAN GENERASI X, Y, DAN Z KOTA YOGYAKARTA TERHADAP PERNIKAHAN DINI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PANDANGAN GENERASI X, Y, DAN Z KOTA YOGYAKARTA TERHADAP PERNIKAHAN DINI) 21103050037_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PANDANGAN GENERASI X, Y, DAN Z KOTA YOGYAKARTA TERHADAP PERNIKAHAN DINI) 21103050037_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan dini masih menjadi isu sosial yang kompleks di Indonesia, termasuk di wilayah Kota Yogyakarta. Meskipun wilayah ini dikenal dengan akses pendidikan yang luas, praktik pernikahan dini masih sering terjadi. Berbagai faktor seperti kehamilan di luar nikah, tekanan sosial budaya, serta ketidaksiapan ekonomi menjadi pendorong utama. Perbedaan sikap dan pandangan terhadap praktik ini dapat muncul dari perbedaan generasi, di mana tiap kelompok generasi memiliki latar pengalaman, nilai, dan pola pikir yang berbeda dalam menanggapi isu pernikahan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Generasi X, Y, dan Z di wilayah Kota Yogyakarta terhadap pernikahan dini serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan fenomenologi dan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Subjek penelitian dipilih berdasarkan kategori generasi dan domisili wilayah Kota Yogyakarta. Analisis dilakukan menggunakan teori Tindakan Sosial Max Weber untuk mengklasifikasikan motivasi sosial dari pandangan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi pandangan antar generasi terhadap pernikahan dini. Generasi X cenderung menunjukkan tindakan sosial yang berorientasi tujuan, mempertimbangkan dampak praktis dan kesiapan pasangan. Generasi Y memperlihatkan kombinasi orientasi tujuan dan nilai, dengan pertimbangan moral, agama, dan tanggung jawab sosial. Sementara Generasi Z menunjukkan penolakan tegas terhadap pernikahan dini dengan orientasi pada nilai dan rasionalitas logis, termasuk kesiapan mental, fisik, dan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi dan kebijakan pencegahan pernikahan dini perlu disesuaikan dengan karakter masing-masing generasi dan latar sosialnya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item