KONSEP AJARAN TASAWUF SIROH MUSTIKA ALAM ASEP LENGLANG

Muhammad Anggie Bayu, NIM.. 18105010030 (2025) KONSEP AJARAN TASAWUF SIROH MUSTIKA ALAM ASEP LENGLANG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP AJARAN TASAWUF SIROH MUSTIKA ALAM ASEP LENGLANG)
18105010030_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KONSEP AJARAN TASAWUF SIROH MUSTIKA ALAM ASEP LENGLANG)
18105010030_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji dan merumuskan konsep ajaran tasawuf Siroh Mustika Alam yang diprakarsai Asep Lenglang di Kampung Sanghyang Teras, Jamanis–Tasikmalaya, sebagai model tasawuf lokal yang utuh, terstruktur, dan relevan. Fokus kajian diarahkan pada pemetaan struktur simbolik–operasional—dengan poros mahabbah—yang disajikan dalam kerangka “rumah spiritual” (pondasi–tiang–atap) beserta mekanisme penunjang lainnya, yang diakhiri sistem manajemen spiritual. Penelitian juga menimbang kesinambungan epistemik Siroh Mustika Alam dengan khazanah tasawuf klasik melalui penautan pada al-Qur’ān, ḥadīṡ, serta karya para sufi. Rumusan masalah adalah: Bagaimana konsep-konsep ajaran Siroh Mustika Alam Asep Lenglang. Lalu tujuan penelitiannya ialah mengetahui ajaran Siroh Mustika Alam ke dalam kerangka konseptual yang utuh dan sistematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif–deskriptif melalui perpaduan studi pustaka dan kerja lapangan terbatas (wawancara mendalam dan observasi partisipatif) pada penggagas serta pengamal Siroh Mustika Alam. Data dianalisis secara induktif dengan thematic analysis, lalu diverifikasi secara konseptual melalui rujukan nash dan khazanah tasawuf klasik, serta diperkuat dengan triangulasi sumber. Adapun temuan penelitian: (1) Konsep Siroh Mustika Alam menampilkan kerangka simbolik konsisten—“rumah spiritual”—dengan pondasi tiga unsur (batin, lahir, salat) yang menopang empat tiang dan berujung pada atap kesadaran; (2) terdapat mekanisme penguatan terukur (kurikulum wirid, penahapan maqām, pedoman riyāḍah) sehingga tidak berhenti pada wacana; (3) secara epistemik, Konsep Siroh Mustika Alam berfungsi sebagai “jembatan legitimasi” yang menautkan pengalaman lokal dengan rujukan nash dan sufi klasik, sehingga layak dipandang sebagai model tasawuf kontekstual yang membumi dan operasional.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Ali Usman M. S.I.
Uncontrolled Keywords: Siroh Mustika Alam; Asep Lenglang; manajemen spiritual
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.5 Akhlak dan Tasawuf
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 17 Dec 2025 14:29
Last Modified: 17 Dec 2025 14:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74674

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum