MANAJEMEN WISATA RELIGI: STUDI KOMPARASI MASJID AL-MANSUR WONOSOBO DAN GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL

Mahresedria El-Rahmaani, NIM.: 21102040045 (2025) MANAJEMEN WISATA RELIGI: STUDI KOMPARASI MASJID AL-MANSUR WONOSOBO DAN GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MANAJEMEN WISATA RELIGI: STUDI KOMPARASI MASJID AL-MANSUR WONOSOBO DAN GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL)
21102040045_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (MANAJEMEN WISATA RELIGI: STUDI KOMPARASI MASJID AL-MANSUR WONOSOBO DAN GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL)
21102040045_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (14MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan manajemen wisata religi pada dua destinasi lintas agama, yaitu Masjid Al-Mansur Wonosobo dan Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran Bantul, dengan menggunakan konsep 3A (Atraksi, Amenitas dan Aksesbilitas). Latar belakang penelitian ini didasari oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata religi sebagai bentuk oariwisata yang mengedepankan nilai spiritual, budaya daan keberlanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif-komparatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan pengelola, serta dokumentasi lapangan. Analisis dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk menemukan pola pengelolaan masing-masing destinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Al-Mansur menonjol dalam daya tarik spiritual-historis dengan sistem pengelolaan yang bersifat parsitipatif dan berbasis masyarakat. Amenitasnya masih sederhana namun berfungsi optimal dalam menunjang kegiatan ibadah dan sosial umat. Aksesibilitasnya mudah dijangkau karena lokasi strategis di pusat kota. Sementara itu, Gereja Ganjuran unggul dalam daya tarik spiritual- budaya, menampilkan inkulturasi nilai Katolik dan budaya Jawa yang khas. Amenitasnya lengkap dan terstandar, serta aksesinilitasnya didukung oleh sarana publik dan layanan informasi digital yang baik. Kedua destinasi memiliki tantangan masing-masing : Masjid Al-Mansur menghadapi persoalan regenerasi jamaah, sedangkan Gereja Ganjuran berupaya menjaga kesakralan area ibadah di tengah aktifitas wisata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan manajemen wisata religi tidak hanya ditentukan oleh kelengkapan fasilitas, tetapi juga oleh partisipasi masyarakat, nilai spiritual, dan kesadaran pengelola dalam menjaga keseimbangan antara fungsi ibadah dan wisata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Muhammad Toriq Nurmadiansyah, S.Ag.,M.Si.
Uncontrolled Keywords: Manajemen Wisata Religi, Masjid Al-Mansur, Gereja Ganjuran, Konsep 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas)
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 330 Ilmu Ekonomi > 338.4791 Manajemen Pariwisata
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Manajemen Dakwah (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 24 Dec 2025 09:05
Last Modified: 24 Dec 2025 09:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74715

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum