PELAKSANAAN HUKUMAN TERHADAP RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II-A WIROGUNAN YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

REVA WINARDI , NIM. 09370009 (2013) PELAKSANAAN HUKUMAN TERHADAP RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II-A WIROGUNAN YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PELAKSANAAN HUKUMAN TERHADAP RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II-A WIROGUNAN YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (19MB) | Preview
[img] Text (PELAKSANAAN HUKUMAN TERHADAP RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II-A WIROGUNAN YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Salah satu sebab rusaknya sistem masyarakat adalah adanya penjahat-penjahat kambuhan atau yang biasa disebut dengan residivis. Para penjahat ini biasanya mengulangi kejahatan yang sama, meskipun dia sudah pemah dijatuhi hukuman. Penanggulangan kejahatan residivis dilakukan dalam serangkaian sistem yang disebut sistem peradilan pidana (criminal justice system) yang merupakan sarana dalam masyarakat untuk menanggulangi kejahatan. Untuk itu diperlukan proses pembinaan yang tepat untuk dapat mencegah terjadinya pengulangan tindak pidana. Pada hakikatnya LAPAS Wirogunan berhasrat untuk memberkin kesadaran para narapidana, yakni memperbaiki pola pikir dan perilaku serta mental setiap narapidana yang menjalani hukuman. Namun demikian, masih saja ada narapidana yang mengulangi kejahatannya baik pada saat bebas mumi maupun pembebasan bersyarat (PB), cuti bersyarat (CB) ataupun cuti menjalng bebas (CMB). Dengan adanya perrnasalahan tersebut, penyusun mengkaji dan meneliti guna menyelesaikan apa yang menjadi permasalahan di LAPAS Wirogunan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan meld research), yaitu penelitian yang langsung berhubungan dengan obyek yang diteliti mtuk memperoleh ketermgan tentang realita sistem pananganan residivis di LAPAS Wiogunan Yogyakarta. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan penyusun dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya pengulangan pidana di Lembaga Pemasyarakatan (selanjutnya disebut LAPAS) Wirogunan yang paling dominan adalah faktor ekonomi, dikamakan, meskipun dalam pembinaan diberikan keterampilan-keterampilan khusus namun tidak disertai dengan penyaluran kebursa kerja, mengingat keberadaan mantan narapidana di tengah-tengah masyarakat masih dianggap jahat. Dalam hukum islam ada 2 tujuan pemidanaan, yakni pencegahan Perbaikan serta pendidikan , hal ini sesuai dengan yang dilakukan LAPAS Wirogunan dalam pelaksanaan hukumannya, yang bertujuan membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana dengan memberikan pembii-pembinaan. Adapun bentuk pembinaan terhadap residivis yang diberlakukan di LAPAS Kelas D-A Wirogunan dilakukan dengan 2 cara, yaitu bentuk pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 01 May 2013 17:55
Last Modified: 28 Apr 2016 14:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7500

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum