ALMA'ARIF, NIM. 09530020 (2013) JANJI DALAM AL-QUR'AN (Kajian Semantik atas Kata al-Wa'd, al-'Ahd dan al-Misaq). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.
|
Text (JANJI DALAM AL-QUR'AN (Kajian Semantik atas Kata al-Wa'd, al-'Ahd dan al-Misaq))
BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (JANJI DALAM AL-QUR'AN (Kajian Semantik atas Kata al-Wa'd, al-'Ahd dan al-Misaq))
BAB II, III, IV, V, VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini berawal dari sebuah problem yang disebut sebagai problem semantik, yaitu sebuah problem yang senantiasa melekat pada manusia dalam rangka memahami al-Qur’an sebagai teks yang tidak terlepas dari bingkai lingusitik. Salah satu cara untuk memahami teks linguistik itu, maka semantik adalah jalan yang tepat ditempuh. Dengan sudut pandang semantik, kata-kata dalam al-Qur'an itu sebenarnya menyimpan sejumlah rahasia yang rumit sehingga banyak menimbulkan perbedaan pemaknaan. Adapun pertanyaan yang diajukan adalah apa makna al-wa’d, al-‘ahd dan al-misaq? Bagaimana pemakaian dalam ayat-ayat al-Qur’an dan konteksnya? Sampai seberapa penting masing-masing kata itu dipakai dalam artian yang menyangkut kehidupan manusia baik di dunia maupun akhirat? Menyangkut nilai penting masing-masing kata maka siapa yang paling banyak memakai kata itu dalam memberikan janjinya dan sampai seberapa jauh perbedaan ketiga kata itu? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini memanfaatkan sepenuhnya kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan semantik linguistik yaitu mencari asal-usul makna kata baik dengan bantuan sya'ir jahili maupun kitab-kitab tafsir atau kamus-kamus yang menjelaskan ketiga kata tersebut, kemudian menganalisis bagaimana perubahan kata tersebut ketika dipakai oleh al-Qur’an sampai pada pandangan dunia al-Qur’an terhadap ketiga kata itu serta perbedaan masing-masing. Dalam kerangka memahami makna kata al-wa'd, al-'ahd dan al-misaq dengan pendekatan linguistik, diperlukan suatu proses yang tidak sederhana. Oleh sebab itu, diperlukan semantik sebagai metode kajiannya. Sulit bagi orang menelusuri makna kata al-wa'd, al-'ahd dan al-misaq serta fenomena yang terdapat di sekitar ketiga kata tersebut dalam struktur Qur’ani tanpa bekal kesadaran akan pentingnya linguistik sebagai alat untuk memahami. Dilihat dari sudut semantik, al-wa'd, al-'ahd dan al-misaq masing-masing merupakan ”konstelasi asosiasi-asosiasi” yang perlu dicari pemecahan semantiknya. Hasil penelitian dalam skripsi ini bahwa al-wa’d adalah janji yang paling banyak digunakan dalam al-Qur’an dibanding kedua term (al-’ahd dan al-misaq). Al-wa’d adalah janji yang merupakan keharusan yang amat sangat kokoh bahkan Allah sangat banyak menggunakan al-wa’d sebagai ancaman agar benar-benar menancap dalam hati manusia bahwa yang dijanjikan adalah hal yang amat sangat penting. Janji manusia kepada Allah paling banyak menggunakan al-’ahd dalam al-Qur’an. Sementara Allah sendiri benyak menggunakan al-’ahd kepada para nabi. Walaupun al’ahd juga menyangkut hubungan keselamatan hidup manusia di akhirat, namun sifatnya tidak sekokoh al-wa’d, karena kuatnya alwa’d sampai banyak menjadi ancaman kemudian ancaman itu terus menerus diulang-ulang oleh Allah. Sementara al-’ahd tidak sampai pada wilayah ancaman. Al-misaq dalam al-Qur’an paling sedikit disebut dibandingkan dengan al-wa’d dan al-’ahd dan tekanan al-misaq tidak sekuat al-’ahd apalagi alwa’d. Al-misaq bisa tidak dilaksanakan ketika dalam keadaan darurat demi kemaslahatan seperti dalam pernikahan walaupun sudah ditambah dengan kata galizan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Tafsir Hadist |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1) |
Depositing User: | Miftahul Ulum [IT Staff] |
Date Deposited: | 10 May 2013 21:13 |
Last Modified: | 27 Jul 2018 15:13 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7652 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |