KOMPARASI PENAFSIRAN BARBARA STOWASSER DAN SITI MUSDAH MULIA TENTANG AYAT-AYAT KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

Hanif Muhtadin Dhiya Ul-Haq, NIM. 08530014 (2012) KOMPARASI PENAFSIRAN BARBARA STOWASSER DAN SITI MUSDAH MULIA TENTANG AYAT-AYAT KEPEMIMPINAN PEREMPUAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (Komparasi Penafsiran Barbara Stowasser dan Siti Musdah Mulia Tentang Ayat-Ayat Kepemimpinan Perempuan)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KOMPARASI PENAFSIRAN BARBARA STOWASSER DAN SITI MUSDAH MULIA TENTANG AYAT-AYAT KEPEMIMPINAN PEREMPUAN)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (448kB) | Request a copy

Abstract

Kepemimpinan selama ini selalu identik dengan laki-laki. Karena dengan kemampuan kepemimpinan mereka, laki-laki dipercaya untuk menjadi pemimpin. Sebaliknya jika berbicara mengenai perempuan, pencitraan yang timbul ialah sosok yang cantik, feminis, ramah, penyayang, dan yang lainnya. Sehingga, jika kepemimpinan yang semula dipegang oleh pihak laki-laki kemudian dipegang oleh perempuan, maka akan menimbulkan berbagai macam reaksi dari berbagai kalangan, Berbagai macam usaha telah diupayakan dari berbagai aktifis kaum perempuan yang menduduki panggung politik, dengan usaha mereka dari kaum perempuan untuk masuk kebangku politik lama kelamaan terbuka seiring dengan majunya demokrasi di negara Indonesia, namun masih ada pula anggapananggapan dari kaum perempuan untuk masuk dalam ranah politik, karena jika masuk ke dalam ranah politik, berarti mereka harus melepas sikap “feminis” mereka, karena dalam politik, tidak mengenal kawan dan lawan. Musdah Mulia, merupakan salah satu dari pejuang perempuan yang ikut terjun dalam dunia politik. Musdah Mulia menjelaskan bahwasanya perempuan bisa menduduki politik, karena di dalam al-Qur’an dijelaskan bahwasanya status antara laki-laki dan perempuan dimata Tuhan ialah sama, hanya satu yang akan membedakan mereka, yaitu taqwa kepada-Nya. Kebebasan perempuan untuk masuk dalam panggung politik merupakan hak yang sama dengan laki-laki, hal ini dikarenakan al-Qur’an tidak membeda-bedakan antara mahluk satu dengan mahluk lainnya. Barbara Stowasser, selaku pemikir dan aktifis yang berasal dari amerika serikat juga mengatakan bahwasanya jiwa kepemimpinan perempuan harus terus ada seperti apa yang telah dibuktikan di masa lalu, yaitu figur Ratu Bilqis yang memegang kekuasaan dalam sebuah kerajaan besar pada masa nabi Sulaiman AS. Skripsi ini menemukan adanya komparasi tentang Musdah Mulia dan Barbara Stowasser tentang ayat-ayat kepemimpinan perempuan yang akan mengkaji bagaimana ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang kepemimpinan perempuan. Penulis juga menghadirkan persamaan dan perbedaan pemikiran mereka yang akan menjadikan skripsi ini layak untuk dikaji kembali agar lebih menarik dan sistematis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Inayah Romaniyah, M.Hum., MA
Uncontrolled Keywords: kepemimpinan perempuan; Musdah Mulia; feminisme; Barbara Regine Freyyer Stowasser
Subjects: Tafsir Hadist
WANITA DALAM ISLAM
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 13 May 2013 17:28
Last Modified: 19 May 2022 15:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7666

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum