PERTAUTAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT DALAM WALIM ATUL ‘URS (Pandangan Hukum Islam terhadap Praktik Walimah dalam Adat Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Jambi)

SYAMSUDDIN, NIM. 07350035 (2013) PERTAUTAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT DALAM WALIM ATUL ‘URS (Pandangan Hukum Islam terhadap Praktik Walimah dalam Adat Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Jambi). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERTAUTAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT DALAM WALIM ATUL ‘URS (Pandangan Hukum Islam terhadap Praktik Walimah dalam Adat Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Jambi))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PERTAUTAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT DALAM WALIM ATUL ‘URS (Pandangan Hukum Islam terhadap Praktik Walimah dalam Adat Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Jambi))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (346kB)

Abstract

Resepsi Perkawinan (walimatul ‘urs) merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan dalam sebuah Perkawinan. Selain untuk mengamalkan ajaran agama, walimatul ‘urs juga bertujuan untuk menghindarkan fitnah bagi mempelai dalam kalangan masyarakat luas. Hal ini merepresentasikan tujuan dari sebuah perkawinan, karena dalam Islam sendiri, pengertian dasar tentang perkawinan adalah sebagai media pengikat antara laki-laki dan perempuan dalam ikatan yang suci untuk membina rumah tangga (keluarga) yang bahagia, kekal dalam rangka mengabdi dan beribadah kepada Allah swt. Dalam Islam diajarkan untuk sederhana dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam melaksanakan walimatul ‘urs tidak boleh berlebih-lebihan. Tidak dibenarkan seseorang yang tidak mau dianggap miskin atau ketinggalan zaman lalu mengadakan walimatul ‘urs dengan pesta meriah. Sementara para tamu bersenang-senang, tetapi tuan rumahnya sendiri sebenarnya mengalami kesedihan seperti terlilit hutang atau terbebani biaya pelaksanaannya. Dari pernyataan-pernyataan di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah, 1) bagaimana praktik walimatul ‘urs dalam upacara perkawinan adat di Desa Rantau Panjang Tabir Merangin Jambi, 2) bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktik walimatul ‘urs dalam upacara perkawinan adat di Desa Rantau Panjang Tabir Merangin Jambi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif-analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen, observasi, dan interview untuk mengetahui secara langsung praktik walimatul ‘urs dalam upacara perkawinan adat di Desa Rantau Panjang Tabir Merangin Jambi. Penyusun menggunakan analisis kualitatif dengan kerangka berpikir induktifdeduktif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif dengan bantuan kerangka berpikir secara sosiologis, yakni untuk mengetahui sejauhmana pengaruh praktik walimatul ‘urs dalam upacara perkawinan adat terhadap sistem sosial masyarakat di Desa Rantau Panjang Tabir Merangin Jambi. Perangkat kedua analisis ini bertujuan untuk menghasilkan kesimpulan yang terfokus pada pokok masalah yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masalah praktik resepsi (walimatul ‘urs) dalam upacara perkawinan adat di Desa Rantau Panjang adalah sebuah realitas masyarakat yang tidak dipungkiri eksistensinya dalam masyarakat. Hal ini tentunya mempunyai alasan yang cukup mendasar jika dikembalikan kepada doktrin normatif yang ada. Telepas dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya, maka semuanya dapat dibenarkan karena berdasarkan data yang ada, kemaslahatan (maslahah mu’tabarat) yang ditimbulkan lebih besar dari kemafsadatan. Upacara perkawinan adat di Desa Rantau Panjang tergolong pada ’urf yang shahih, di mana kebiasaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat itu tidak bertentangan dengan nash atau maslahah yang ada dapat disandarkan pada beberapa dalil baik dalam al-Qur’an maupun Hadis. Implikasi realitas praktik resepsi (walimatul ‘urs) dalam upacara perkawinan adat terhadap tatanan sosial di Desa Rantau Panjang merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain masih kuatnya nuansa gotongroyong dalam pelaksanaannya, sikap ini merupakan hal yang patut dijaga demi mempertahankan eksistensi budaya masyarakat ketimuran (baca: Indonesia) yang selalu megedepankan sikap berjiwa sosial daripada individual dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci : Walimatul ‘urs, Walimahan, Resepsi, Rantau Panjang

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 20 May 2013 16:56
Last Modified: 18 Apr 2016 13:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7760

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum