PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH AKIBAT GEMPA BUMI DI BPR SYARIAH BANGUN DRAJAT WARGA YOGYAKARTA 2006

DEWI MARYAM - NIM. 05233327, (2008) PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH AKIBAT GEMPA BUMI DI BPR SYARIAH BANGUN DRAJAT WARGA YOGYAKARTA 2006. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pada Tanggal 27 Mei 2006 terjadi gempa bumi yang berkekuatan 5,9 SR 35 KM telah meluluhlantakan sebagian kota Yogyakarta dengan jumlah korban mencapai 218 jiwa, 176.191 rumah rusak berat, 85.356 rusak sedang, dan 168.827 rusak ringan. Akibat bencana gempa tersebut, potensi pembiayaan bermasalah mencapai Rp. 57,3 miliar dengan jumlah debitur 523. Dari jumlah tersebut, sebanyak 260 debitur dengan nilai pembiayaan Rp 54,4 miliar berada pada bank umum syariah, sedang selebihnya berada di BPR Syariah. Salah satu BPR Syariah yang nasabahnya memiliki pembiayaan bermasalah akibat gempa bumi adalah BPR Syariah Bangun Drajat Warga Yogyakarta. Di BPR Syariah ini terdapat 120 orang yang mengalami pembiayaan bermasalah akibat gempa bumi.Berkaitan dengan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk memilih BPR Syariah Bangun Drajat Warga Yogyakarta sebagai obyek penelitian tesis ini, pertama, karena BPR Syariah Bangun Drajat tersebut sangat signifikan baik dari segi aspek nasabah dan aset modalnya dibandingkan dengan BPR-BPR yang lain dalam waktu yang cukup singkat, kedua, karena pelayanan di BPR Syariah Bangun DrajatWarga berbeda dengan BPR-BPR yang lain, ketiga, karena BPR Syariah Bangun Drajat Warga bekerjasama dengan pihak lain, seperti dengan pihak Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan dan lain-lain.Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diteliti oleh penulis adalah tentang bagaimana mekanisme dan prosedur pembiayaan yang dilakukan oleh BPR Syariah Bangun Drajat Warga dan apa sajakah kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BPR Syariah Bangun Drajat Warga dalam menangani pembiayaan bermasalah akibat gempa bumi.Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan dalam tesis ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), dengan memilih BPR Syariah Bangun Drajat Warga sebagai obyek penelitian tesis. Sifat penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian yang bersifat deskiptif analitik yaitu penelitian yang mendeskripsikan permasalahaan yang ada di BPR Syariah Bangun Drajat Warga, kemudian menganalisanya secara sistematis berdasarkan data-data dari hasil penelitian dan pustaka yang dianggap relevan, sehingga dengan itu diharapkan akan mendapatkan kesimpulan dari permasalahaan yang dihadapi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah Interview (wawancara), Observasi (pengamatan), dokumentasi dan metode angket (Questioner). Hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut: mekanisme dan prosedur pembiayaan yang dilakukan oleh BPR Syariah Bangun Drajat Warga meliputi: pertama, pra pembiayaan yaitu mendeteksi, menganalisis kemungkinan nasabah untuk bisa dibiayai beberapa pendekteksian usaha, kemampuan kepemilikan jaminan, kesesuaian dengan skema pembiayaan BPR Syariah Bangun Drajat Warga, Jika nasabah memiliki prospek yang bagus, dilanjutkan dengan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Kedua, Pemberian Rekomendasi Pembiayaan yaitu rekomendasi kredit dibuat oleh Pejabat perekomendasi kredit berdasarkan analisis atau evaluasi yang dibuat oleh pemprakarsa atau penganalisis kredit. Ketiga, Pemberian Putusan Kredit yaitu pejabat pemutus kredit akan memeriksa dan meneliti kelengkapan paket kredit. Keempat,Realisasi Pembiayaan yaitu setelah semua syarat terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah realisasi pembiayaan. Dalam realisasi pembiayaan ini terdapat beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu: 1). Setelah keluar Surat Persetujuan Pembiayaan (SPP), maka akan diberikan pemberitahuan kepada nasabah. 2). Diikrarkan akad sekaligus pencairan dana pembiayaan. 3). Kalau akad jual beli, maka rukun jual beli harus dipenuhi. Penanganan yang dilakukan oleh BPR Syariah Bangun Drajat Warga dalam menangani pembiayaan bermasalah akibat gempa bumi meliputi: Pertama, rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka waktu angsuran serta memperkecil jumlah angsuran, dalam hal ini waktu pengembaliannya diperpanjang, misalnya dari 3 bulan menjadi 12 bulan, dan seterusnya. Kedua, reconditiong, yaitu dengan memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil yang dibayarkan oleh nasabah kepada BPR Syariah Bangun Drajat Warga. Bahkan membebaskannya sama sekali, sehingga hanya angsuran pokoknya saja yang harus dibayar. Ketiga, restructuring, yaitu usaha penyelamatan pembiayaan yang terpaksa dilakukan BPR Syariah dengan cara mengubah komposisi pembiayaan yang mendasari pemberian pembiayaan. Dalam hal ini BPR Syariah memberikan modal usaha pada nasabah korban gempa, sehingga dengan diberikannya suntikan modal malah menambah kelancaran dalam mengangsur kreditnya. Ketiga penanganan dalam menangani pembiayaan bermasalah akibat gempa tersebut berhasil direalisasikan, dan mendapatkan respon positif dari para nasabahnya, sehingga mereka merasa teringankan bebannya. Hal ini juga terbukti dengan adanya 75% nasabah pembiayaan yang sudah normal kembali dalam melakukan pengembalian pembiayaan. Tetapi yang menjadi kendala bagi para nasabah yang termasuk dalam pola restructuring ini harus menyiapkan data dan akad baru sehingga mereka mengeluarkan biaya administrasi untuk pengikatan jaminan di notaris. Sedangkan untuk para nasabah yang termasuk dalam kategori rescheduling dan reconditioning ini hanya menyiapkan data saja dan tidak mengeluarkan biaya notaris.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, MA.
Uncontrolled Keywords: Penanganan, Pembiayaan Bermasalah, Gempa Bumi
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/782

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum