REPRESENTASI IDEOLOGI DALAM IKLAN CETAK: TELAAH ATAS IKLAN "RABBANI" EDISI RAMADHAN 2006

PERTIWI , - (2008) REPRESENTASI IDEOLOGI DALAM IKLAN CETAK: TELAAH ATAS IKLAN "RABBANI" EDISI RAMADHAN 2006. Jurnal Dakwah Vol.IX No 1 Januari-Juni 2008.

[img]
Preview
Text
PERTIWI REPRESENTASI IDEOLOGI DALAM IKLAN CETAK TELAAH ATAS IKIAN RABBANI EDISI RAMADHAN 2006.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

Pembicaraan tentang peran iklan dalam masyarakat biasanya akan mengarahkan perhatian utama kepada fungsi ekonomi iklan dalam pasar modern. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat iklan dikenal sebagai penggerak utama ekonomi kapitalis.' Namunjika lebih dicermati, iklan sebenarnya mempunyai kekuatan ekspansi yang lebih besar dalam membentuk budaya konsumer. Dengan memproduksi sistem makna tertentu iklan mulai menjual informasi simbolik sosial, seperti citra, ideologi, dan kebudayaan, pada produk komoditi, yang akhirnya iklan telah menjadi sistem ide yang memiliki nilai-nilainya sendiri secara otonom. Iklan dengan kebudayaan popular yang dijualnya mampu mengangkat semua tema, termasuk tema agama yang selama ini menjadi simbol eksklusifitas. Hal ini mengindikasikan bahwa globalisasi telah masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan dengan memanfaatkan ruang pribadi (agama) ke ranah publik.2 Tema agama yang dibawa budaya popular ternyata diterima oleh pasar Indonesia, apalagi hampir 80% penduduk Indonesia beragama Islam. Pada umumnya konsumen yang beragama lslam sangat sensitif terhadap,isu agama. Selain itu, di era globalisasi ini merk spiritual lebih berpeluang hidup di era media yang makin berkembang karena konsumen yang dulunya rasional menjadi irrasional. Pada akhirnya, pemanfaatan tema agama dalam iklan sekarang ini merupakan hal yang jamak, apalagi di momen keagamaan tertentu, seperti Ramadhan atau Natal.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: idiologi, ilan cetak
Subjects: Dakwah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 25 Jun 2013 17:04
Last Modified: 25 Jun 2013 17:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8365

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum