AGAMA DAN KEBUDAYAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL; PERSPEKTIF SEORANG MUSLIM

M. YUSRON ASROFIE, (2008) AGAMA DAN KEBUDAYAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL; PERSPEKTIF SEORANG MUSLIM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
09. M. YUSRON ASROFIE - AGAMA DAN KEBUDAYAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL PERSPEKTIF SEORANG MUSLIM.pdf - Accepted Version

Download (1MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

DESKRIPSI div align= quot;justify quot; Agama dan kebudayaan merupakan dua substansi yang berlainan, tetapi dalam perwujudannya bisa saling bertaut, saling mempengaruhi, saling isi-mengisi dan saling mewarnai perilaku seseorang. Agama merupakan suatu nilai normatif yang ideal, sedangkan kebudayaan merupakan suatu hasil budidaya manusia yang bisa bersumber atau berdasar dari agama atau akal pikirannya sendiri. Agama berbicara mengenai ajaran ideal, sedangkan kebudayaan merupakan realitas dari kehidupan manusia dan lingkungannya. Di dalam sejarah, agama selalu ditantang oleh kemajuan peradaban manusia; nilai dan cita-cita ideal agama tidak selalu berjalan sejajar dengan nilai dan cita-cita ideal serta realitas budaya yang ada. Agama sering dikritik dan dituduh anti kemajuan karena menghalangi manusia dari dinamika dan merubah nasibnya menjadi lebih baik di dunia ini dengan mengajarkan pada manusia impian-impian khayal tentang dunia lain (akhirat). Agama menyandarkan diri pada ajaran-ajaran moral yang tidak praktis dan efektif. Sementara itu, kebudayaan modern membangun dunia berdasar motif-motif manusia yang nyata. Bagi kaum agama, pembangunan dan kemajuan dunia modern yang menekankan dari segi material hanya memperkuat motif-motif keserakahan, kecemburuan sosial, ingin menguasai sendiri, dan motif-motif yang sangat mendahulukan kepentingan pribadi (individualistik). Semua itu menghalangi kemungkinan pemenuhan kebutuhan rohani. Lebih-lebih lagi, Penekanan aspek hubungan manusia dengan alam dalam rangka kemajuan dan pembangunan cenderung untuk tidak memanusiakan manusia, artinya tidak manusiawi, karena manusia dianggap sebagai fenomena sekunder. Akibatnya, kehidupan masyarakat tidak harmonis. Masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang berdasar aspirasi rohani bersama, saling mencintai dan mengasihi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: #CONTRIBUTOR#
Uncontrolled Keywords: Agama, Kebudayaan, Pembangunan Nasional
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 15 Apr 2013 16:11
Last Modified: 15 Apr 2013 16:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/887

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum