GAGASAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PENAFSlRAN FAZLUR RAHMAN ATAS AYAT-AYAT AL-QUR' AN

MUBTAR AHMAD, NIM. 95532028 (2003) GAGASAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PENAFSlRAN FAZLUR RAHMAN ATAS AYAT-AYAT AL-QUR' AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (GAGASAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PENAFSlRAN FAZLUR RAHMAN ATAS AYAT-AYAT AL-QUR' AN)
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (GAGASAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PENAFSlRAN FAZLUR RAHMAN ATAS AYAT-AYAT AL-QUR' AN)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Perkembangan pemikiran yang paling berpengaruh dalam sejarah adalah setelah runtuhnya dominasi agama (gereja) di Eropa, yang memunculkan pemikiran-pemikiran dan paham-paham sekuler sebagai-im'&s dari 'perseteruan' panjang antara agama dan ilmupengetahuan. "11mu pengetahuan dan teknologi kemudian menciptakan peradaban yang memandang manusia secara reduktif dan tidak utuh. Aktifitas manusia lebih kental dengan pemenuhan kebutuhankebutuhan material dan hampir dalam semua bidang kehidupan-termasuk ilmu pengetahuan dan kehidupan beragama-manusia terlalu terlibat dalam detaildetail yang menghaIanginya untuk memahami kehidupan secara holistik. Karena itulah gagasan kecerdasan spiritual yang memiliki ciri pemahaman holistik sebagai kemampuannya menjadi siginifikan untuk dikembangkan. Untuk mengembangkan gagasan kecerdasan spiritual penulis meneliti penafsiranpenafsiran FazIur Rahman yang selalu mengacu pada tujuan-tujuan dasar pewahyuan al-Qur'an dalam menafsirkan ayat-ayatnya demi mendapatkan pemahaman yang bersifat holistik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitik. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa dalam penafsiranpenafsiran Rahman terdapat gagasan kecerdasan spiritual dan aplikasi- aplikasinya. Dalam gagasan kecerdasan spritualnya Rahman menyebutkan tiga potensi inhem manusia yang saling-bergantung, yaitu: 1) fitrah yang merupakan dasar penciptaan manusia, di manafi!rah manusia identik dengan niIai-nilai dalam agama (ai-islam), 2) hati nurani yang merupakan kemampuan asaIi manusia dalam membedakan yang baik (taqwd) dan buruk lfujiir), dimana ia memiliki kecenderungan terhadap kebaikan dan selalu memberi pertimbangan kepada manusia, 3) tensi moral yang merupakan kerangka-kerja perbuatan manusia yang diberikan oleh Allah. Tensi moral dalam diri manusia memiliki sifat yang saling bertolak-belakang secara ekstrim. . Dalam aplikasi-aplikasi kecerdasan spiritual demi mengembangkan potensi-potensi inhem tersebut, Rahman menekankan tiga hal, yaitu: 1) manusia harus menyadari tujuan dasar hidupnya yaitu menjadi khalifah Allah. Kesadaran bertujuan inilah yang menurut Rahman menjadi acuan awal bagi perjalanan panjang perjuangan moral manusia, 2) manusia harus secara terus-menerus menjaga keseimbangan di antara tensi-tensi moralnya. Kesimbangan antara tensitensi yang berlawanan inilah yang disebut Rahman dengan taqwa, dimana ibadah yangtelah diatur dalam agama adalah dalam rangka untuk menjaga keseimbangan antara tensi moral tersebut, 3) manusia harus selalu mengingat Allah (zikr al-Lah) di mana menurut Rahman "adanya" Allah dalam ingatan manusia memberi arti dan menjaga kesadaran bertujuan manusia. Agar manusia tidak terhambat secara spiritual manusia, menurut Rahman, harus waspada pada dua hal, yaitu: 1) kelemahan-kelemahan dasar manusia, da f dan qatr, dan 2) setan yang sejak penciptaan Adam telah menjadi sebuah kekuatan anti-manusia sehingga ia selalu ...berusaha menjerumuskan manusia pada kesesatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Oct 2013 09:10
Last Modified: 25 May 2015 09:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9392

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum