PENOLAKAN IBN HAZM TERHADAP TARJIH AL AHADIS DALAM KITAB AL IHKAM FI USUL AL AHKAM

FUAD NAWAWI, NIM. 99533117 (2003) PENOLAKAN IBN HAZM TERHADAP TARJIH AL AHADIS DALAM KITAB AL IHKAM FI USUL AL AHKAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENOLAKAN IBN HAZM TERHADAP TARJIH AL AHADIS DALAM KITAB AL IHKAM FI USUL AL AHKAM)
BAB I. V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PENOLAKAN IBN HAZM TERHADAP TARJIH AL AHADIS DALAM KITAB AL IHKAM FI USUL AL AHKAM)
BAB II. III. IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Skripsi mi membahas tentang pemikiran Ibn Hazm tentang tarjih sebagai salah satu alternatif penyelesaian terhadap ta ‘arud al-.ahadis yaitu pertentangan antar hadis-hadis nabi. Dengan metode deskripitf-anaiitis dan pendekatan historis, Penulis menelaah karya monumentalnya, al-Ihkam fi Usul al-A hkam,, untuk mengetahui suatu pesan yang terkandung dalam teks yang dikaji, tentunya yang berkaitan dengan penolakannya terhadap tarjih al-ahadis beserta argument argumennya dan mengungkapkan keterkaitan penolakannya tersebut dengan mazhab zahiri yang dianutnya yang Iebih menitikberatkan pada lahiriah teks. Sebelumnya kami memaparkan pemikiran para ulama menyikapi nas-nas agama terutama hadis-hadis nabi bila ada ketidakselarasan di dalamnya Mereka menyepakati perlu adanya penyelesaian-penyelesaian agar hal itu tidak terjadi lagi. Dalam ha! im, para ulama tersebut mempunyai metode tersendiri, metode pertama al-jam ‘u, para ulama berusaha untuk mengkompromikan dan mengamalkan hadis-hadis yang di pandang bertentangan itu. Metode kedua a!naskh, metode mi dilakukan bila metode pertama sulit untuk direalisasikan. Alnaskh mi meniscayakan adanya hadis yang tidak di amalkan (ai-mansukh) yaitu hadis yang datangnya lebih dulu. Metode ketiga al-tarjih, metode al-tarjih di lakukan bila terlalu sulit melacak mana hadis yang datang lebih dulu dan mana hadis yang datang belakangan. Ibn Hazm dengan metode tarjih ini agak keberatan, rnenurutnya tarjih merupakan bagian dan qyas, dan bersumber dan dugaan semata yang tidak ada landasan dalam nas-nas agama (al-Qur’an dan hadis) dan jma’. Dalam tarjih mi, tidak boleh tidak harus ada salah satu hadis yang diabaikan, dengan dalih hadis tersebut marjuh. lbn Hazm menyatakan ketidak setujuannya dengan alasan bahwa nas-nas agama tidak ada perbedaan di dalamnya dan mempunyai kedudukan dan kekuatan yang sama sehingga inustahil adanya satu nas mengunggulkan nas yang lain. lbn Hazrn sangat kukuh dalarn mempertahankan teks-teks dan nas agama dan berusaha untuk mengkompromikan nas-nas agama, khususnya hadis-hadis nabi, yang dipandang bertentangan. Namun bila ada hadis-hadis nabi, yang jelasjelas bertentangan, ia rnenggunakan metode ai-naskh dengan jalan mengambil hadis yang pertama setelah hukum asal dan tidak mengamalkan hadis yang menerangkan atau bersesuaian dengan hukum asal tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Tarjih al ahadis
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Oct 2013 11:50
Last Modified: 25 May 2015 09:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9406

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum