PANDANGAN AHMAD AMIN DAN MUSTHAFA AL SIBA’I TERHADAP EKSISTENSI KRITIK MATAN AL TIRMIDZI

SOLIHIN, NIM. 99533087 (2003) PANDANGAN AHMAD AMIN DAN MUSTHAFA AL SIBA’I TERHADAP EKSISTENSI KRITIK MATAN AL TIRMIDZI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN AHMAD AMIN DAN MUSTHAFA AL SIBA’I TERHADAP EKSISTENSI KRITIK MATAN AL TIRMIDZI )
BAB I. V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN AHMAD AMIN DAN MUSTHAFA AL SIBA’I TERHADAP EKSISTENSI KRITIK MATAN AL TIRMIDZI )
BAB II. III. IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Kritik matan hadis, sebagai sebuah konsep pengujian validitas materi hadis, di era kontemporer mi ternyata mendapat banyak sorotan dan berbagai pakar keilmuan. Hal tersebut tidak lepas dan “keunikan” konsep kritik matan itu sendiri. Fakta historis yang banyak menunjukkan adanya praktik studi kritik matan semenjak generasi awal Islam (masa hidup Nabi), sayangnya tidak begitu mendapat perhatian dan para ahli hadis pasca-shahabat. Berbagai fenomena sejarah tentang pertikaian awal di tubuh umat Islam membenkan wama barn bagi paradigma kritik hadis pada masa itu. Perhatian besar yang diberikan oleh para shahabat di dalam melakukan kritik matan mengalami pergeseran pola knitik kepada kritik sanad, yang dimaklumi karena mengingat pada masa tersebut telah terjadi pemalsuan hadis yang dilakukan oleh segelintir perâwi dengan berbagai motifnya, sehingga persoalan sanad ini mau-tidak mau harus segera diselesaikan lebih dahulu, karena jika tidak, maka penelitian hadis pada era berikutnya akan lebih sulit lagi dilaksanakan Fenomena di atas menimbulkan dua arus deras pemikiran daiam bidang Studi Kritik Matan Hadis. Almad Amin dengan tesisnya yang spektakuler memberikan gambaran “kepincangan” ahli hadis dalam melakukan knitik hadis. Kaidah-kaidah yang dibuat dalam rangka penelitian ke-shahih-an sanad yang begitu ketat, justru membuat ulama terlena dan menyebabkan keminiman pengkoreksian terhadap matan hadis. Sehingga, historisitas banyak hadis Nabi tidak dapat ditegaskan. Kegiatan kritik internal (matan) yang dilakukan oleh para ahli hadis tidak lebih dan seperseratus dan apa yang mereka lakukan terhadap kritik sanad. Pandangan tersebut berseberangan dengan kesimpulan Musthafâ al-Sibâ’i yang menyatakan bahwa kritik matan telah menyibukkan para ahli hadis masa lampau, seperti juga kritik terhadap sanad. Pergumulan pemikiran di antara dua tokoh tersebut memberikan nuansa ijtihddI yang kental dalam kancah studi kritik hadis secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paradigma pemikiran dua tokoh tersebut tentang keberadaan studi kritik matan hadis terhadap Sunan al-Tirmidzi. Pada kesimpulannya akan diketahui apakah kontroversi tersebut didasari oleh perbedaan metodologi dan cara pandang mereka terhadap konsep kritik matan semata, atau dipengaruhi oleh bias-bias tertentu, umpamanya akibat bias pandangan orientalis thiam kasus pemikir modernis atau bias pandangan fundamentalis ortodok dalam kasus ulama tradisionalis modern. Setting historis masa pengkodifikasian Sunan al-Tirmidzi buah karya Imam Abu ‘Isa al-Tirmidzi menjadi objek kajian, karena tidak bisa dipungkiri lagi bahwa masa hidup al-Tirmidzi (209-279 H1824-892 M), disebut-sebut sebagai masa pergeseran pemikiran hadis, serta zaman keemasan bagi proses pembukuan hadis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kritik matan
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Oct 2013 12:52
Last Modified: 25 May 2015 10:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9410

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum