KEBERAGAMAAN JEMA’AH AHMADIYAH INDONESIA CABANG YOGYAKARTA (Studi Organisasi Keagamaan)

NASRUDIN NASHIR , NIM. 97522370 (2003) KEBERAGAMAAN JEMA’AH AHMADIYAH INDONESIA CABANG YOGYAKARTA (Studi Organisasi Keagamaan). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KEBERAGAMAAN JEMA’AH AHMADIYAH INDONESIA CABANG YOGYAKARTA (Studi Organisasi Keagamaan) )
BAB I. V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KEBERAGAMAAN JEMA’AH AHMADIYAH INDONESIA CABANG YOGYAKARTA (Studi Organisasi Keagamaan) )
BAB II. III. IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Agama merupakan sarana bagi manusia untuk mencapai kepuasan spiritual mereka. Pelaksanaan dan praktek keagamaan dapat dilakukan melalui berbagai earn dan metode. Penganut suatu agama terkadang memakai sarana kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan dalam beragama dan untuk memantapkan proses keagamaan mereka. Agama Islam yang sudah tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, juga tidak luput dari muncul dan berkembangnya organisasi keagamaan, yang berdasarkan agama Islam. Organisasi keagamaan ini muncul dari berbagai situasi, tujuan, dan pemahaman terhadap agama Islam. Lahir dan berkembangnya organisasi keagamaan itu sudah sejak sebelum kemerdekaan, sebagian diantaranya sampai sekarangpun masih kokoh berdiri. Salah satu dari sekian banyak organisasi Islam di Indonesia ialah jema'ah Ahmadiyah. Organisasi ini merupakan organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan persatuan di kalangan umat Islam berdasarkan bimbingan Imam Mahdi , adapun untuk membentuk sistem jema'ah dilakukan dengan cara bai'at, yaitu semacam sumpah setia bagi setiap anggotajema'ah kepadajema'ahnya. Jema'ah yang didirikan di Qadian Punjab India ini mempunyai ajaranajaran yang nota bene di kalangan masyarakat menyimpang diantaranya yaitu ten tang Imam Mahdi, Khotamun Nabiyyin dan Penyaliban Isa. Mengenai Imam Mahdi Mirza ghulam Ahmad sebagai pendirinya memproklamasikan dirinya adalah Masih yang dinantikan dan Mahdi yang dijanjikan dan bahkan sebagai reinkamasi Isa dan Muhammad bagi ummat muslim. Sedangkan Khatamun Nabiyyin diartikan oleh kaum Ahmadi sebagai lebih mulia, lebih afdhal, bukan penutup atau penghabisan. Artinya bahwa setelah Nabi Muhammad itu ada nabi lagi. Penyaliban Isa Ahmadiyah berpendapat bahwa Nabi Isa tidak meninggal di kayu salib melainkan setelah kebangkitan kembali dan berhijrah ke Kashmir untuk mengajar Injil, di Kashmir inilah dia meninggal dalam usia 120 tahun. Selain ajaran-ajaran tersebut di atas temyata masih banyak isu-isu di masyarakat yang dianggap menyimpang seperti memiliki tempat suci sendiri, untuk melaksanakan ibadah haji yaitu di Rabwah Qadian, memiliki kitab suci sendiri, mendirikan shalat sendiri dan mesjid sendiri, orang Ahmadiyah hams menikah dengan orang Ahmadiyah, tidak mau menjadi ma'mum kalau bukan imamnya dari orang Ahmadi serta dalam melaksanakan sesuatu harus tunduk dan patuh kepada amir mereka sehingga terimbas terutama dalam interaksi sosial dengan masyarakat serta perilaku sosial yang terjadi di masyarakat. Masyarakat melihat bahwa Ahmadiyah cenderung tertutup, eksklusif dalam berbagai kegiatan dan aktivitasnya. Kelahiran jema'ah Ahmadiyah ditengah berbagai kelompok keagamaan yang dianggap mapan seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, PersatuaQ. Islam (PERSIS) dan organisasi keagamaan lainnya, temyata mendapat respoo yang beragam, ada yang mendukung dengan eksistensinya dan ada juga yang menolak. Tetapi meskipun melalui proses yang cukup luas akhimya Jema'ah Ahmadiyah mampu melebarkan sayapnya di Indonesia hingga ke pelosok tanah air. Wama-warni berbagai pandangan mengenai Ahmadiyah diatas, penulis lihat melalui pendekatan sosiologi. Sebagaimana diungkapkan oleh Drs. Romdon, MA dalam buku Metodologi Ilmu Perbandingan Agama yaitu bila agama dapat dianggap atau dikategorikan sebagai lembaga, maka akan dapat dipakai cara sosiologi dalam mempelajari lembaga. Oleh sebab itu, Jema'ah Ahmadiyah sebagai sebuah lembaga keagamaan dapat didekati dengan pendekatan sosiologis. Maka dari itu, penulis ingin mengungkap keberadaan Jema'ah Ahmadiyah di Kecamatan Gondokusuman (Jema'ah Ahmadiyah Indonesia Cabang y ogyakarta), mulai dari gerakannya, aktivitasnya, interaksinya dengan masyarakat sekitar serta bagaimana tanggapan dari Ahmadiyah sendiri akan image di masyarakat yang selalu memojokan. Mendukung atau Menentang ?

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ahmadiyah
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Nov 2013 13:27
Last Modified: 04 Aug 2016 15:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9503

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum