LOMBAN SEBAGAI ASET SENI BUDAYA LEBARAN DI DESA KEBOROMO KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

ISTIQOMAH, NIM. 09120075 (2013) LOMBAN SEBAGAI ASET SENI BUDAYA LEBARAN DI DESA KEBOROMO KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (LOMBAN SEBAGAI ASET SENI BUDAYA LEBARAN DI DESA KEBOROMO KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (865kB) | Preview
[img] Text (LOMBAN SEBAGAI ASET SENI BUDAYA LEBARAN DI DESA KEBOROMO KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (217kB)

Abstract

Lomban merupakan salah satu bentuk tradisi khas pantura yang berbeda dengan daerah lain seperti Cilacap, Yogyakarta, dan sebagainya baik dari segi istilah, tata cara, atau prosesi yang berbeda dari segi pelaksanaan dan kelengkapannya. Budaya Lomban diadakan di Sungai Tayu. Sungai Tayu adalah dari hulu ke hilir muara sungai tayu menuju laut Jawa. Berawal dari sungai inilah masyarakat Desa Keboromo mencari ikan di laut dan awal mulanya budaya Lomban berkembang dan dijalankan hingga sekarang. Kegiatan ini biasanya diawali pada kempat setelah lebaran. Para nelayan menyiapkan alat dan perlengkapannya seperti menghias perahu dan mengecek kondisi perahu yang akan digunakan untuk menyambut budaya lomban. Tepat sepekan lebaran perahu dibariskan rapi di pinggir sungai Tayu desa Keboromo, kecamatan Tayu, kabupaten Pati. Lomban berasal dari bahasa Jawa dari kata lumban;lumba atau lelumban yang berarti lelangen artinya kesenangan atau bersenang-senang bermain air. Pada zaman dahulu para nelayan merayakan pesta laut dengan mengadakan lomba dayung dari muara sungai menuju lautan. Budaya Lomban ini bisa dikatakan sebagai puncak perayaan Hari Raya Idul Fitri yang dilaksanakan tujuh hari setelah lebaran Hari Raya Idul Fitri dengan mengadakan pelarungan sesaji sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan usahanya di hari kemenangan yang telah di nanti. Hal itu juga merupakan tradisi nenek moyang leluhur yang diwariskan kepada generasi berikutnya dan telah mengakar di hati mereka, sehingga jika mereka tidak melaksanakannya ada perasaan takut serta kekhawatiran yang akan menimpa musibah bagi masyarakat. Sehubungan dengan keunikan dari budaya tersebut kami memunculkan beberapa pertanyaan yang berupa: 1. Bagaimana latar belakang munculnya budaya Lomban di masyarakat Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati? 2. Mengapa masyarakat Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati masih melakukan budaya tersebut? 3. Apa upaya dan kendala yang dihadapi pemerintah Kabupaten Pati ketika dilaksanakannya budaya Lomban? Dengan menjawab pokok-pokok permasalahan tersebut kami menggunakan metode kualitatif dan teori-teori yang berkaitan dengan judul tersebut. Pemerintah Kabupaten Pati juga mempunyai upaya yang dilakukan untuk mempertahankan, melestarikan serta mengembangkan budaya Lomban dengan mengemas budaya Lomban sebagai agenda tahunan untuk menambah aset daerah dan menyebarkan informasi mengenai budaya Lomban agar diterima oleh masyarakat luas. Adapun kendala yang dihadapi oleh berbagai elemen masyarakat, pemerintah, dan instansi yang terkait dalam menyikapi budaya Lomban dihadapkan pada kendala teknis dan non teknis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 19 Nov 2013 09:29
Last Modified: 12 Aug 2015 15:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9527

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum