REPRESENTASI SABAR DALAM FILM HAFALAN SHOLAT DELISA

ULU’IL MAGHFIROH, NIM. 09210103 (2013) REPRESENTASI SABAR DALAM FILM HAFALAN SHOLAT DELISA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (REPRESENTASI SABAR DALAM FILM HAFALAN SHOLAT DELISA)
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (REPRESENTASI SABAR DALAM FILM HAFALAN SHOLAT DELISA)
BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Ulu’il Maghfiroh. 09210103. Skripsi: “Representasi Sabar Dalam Film Hafalan Sholat Delisa”. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. Tragedi Tsunami Nanggroe Aceh Darussalam yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam, merupakan salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia yang hampir meluluhlantakkan seluruh kota Aceh. Seorang penulis berbakat, Tere Liye, mengemas cerita tragedi Tsunami Aceh tersebut ke dalam sebuah Novel dengan judul Hafalan Sholat Delisa. Karena ceritanya yang menarik dan inspiratif, Sony Gaokasak mengangkatnya ke dalam film layar lebar. Melihat berbagai tragedi yang sering muncul dan datangnya tak pernah terduga, film ini mengajarkan kepada para penontonnya untuk senantiasa bersabar jika cobaan apapun menghampiri. Meskipun sabar tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, akan tetapi sikap sabar bisa dilihat dari beberapa indikasi yang menyimbolkan adanya sikap sabar yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dokumentatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sabar direpresentasikan oleh film Hafalan Sholat Delisa, yang dianalisis menggunakan model analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini, terdapat enam jenis sabar yang terkumpul dalam 15 scene, yaitu ‘Iffah (kesabaran menjaga diri dari hal-hal yang hina),yang terdapat dalam scene 53; H}ilmi (kesabaran menahan diri dari amarah), yang terdapat dalam scene 2 dan 38; Zuhud (kesabaran menahan diri dari kemewahan dunia), yang terdapat dalam scene 74; Qana’ah (kesabaran menerima bagian yang dimiliki dengan tidak menginginkan sesuatu yang dimiliki oleh orang lain), yang terdapat dalam scene 9, 26, 38, 61, 52, dan 41; Sa>’atu shadri (kesabaran menghadapi kasus atau masalah yang mengguncangkan hati), yang terdapat dalam scene 18, 36, 51, 38, 41, 52, 49, 68, dan 26; dan yang terakhir adalah Syaja>’ah (kesabaran untuk berani menyampaikan kebenaran), yang terdapat dalam scene 38 dan 47.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dra. Hj. Evi Septiani TH, M.Si.
Subjects: Komunikasi Islam
Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 05 Dec 2013 14:34
Last Modified: 16 Oct 2015 14:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9648

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum