KONSEP KEMURNIAN AQIDAH MENURUT IBNU TAIMIYYAH

SITI HALIMAH, NIM. 96512177 (2003) KONSEP KEMURNIAN AQIDAH MENURUT IBNU TAIMIYYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSEP KEMURNIAN AQIDAH MENURUT IBNU TAIMIYYAH)
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KONSEP KEMURNIAN AQIDAH MENURUT IBNU TAIMIYYAH)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Sesungguhnya syariat Islam telah memberikan penjelasan kepada manusia dengan sangat mudah dan jelas sekitar dzat Allah dan sifat-sifatNya, sehingga tidak lagi memerlukan pembuktian, pendalaman, ataupun pengqiyasan yang menjadi sumber pengetahuan dan keimanan ini hanyalah ajaran Nabi. Syariat tersebut cukup sebagai dasar bukti yang amat kuat. Mereka telah mengetahui benar terhadap sesuatu yang telah ada dibalik alam, yakni Allah dan sifat-sifatNya yang langka, yang tidak ada puncak serta persamaanNya, kesempurnaan makhluk terletak dalam kebenaran pengabdiaannya kepada Allah semakin bertambah kebenaran pengabdiannya, semakin bertambah kesempurnaannya dan akan terus naik derajatnya Ibnu Taimiyyah menyadari benar bahwa Islam adalah aqidah dan amal yakni beri'tiqad dan beriman dengan tulus, tanpa ragu-ragu kepada Allah SWT pemilik segala perkara, langit dan bumi serta segala isinya. Untuk sampai pada i'tiqad tersebut, perintah wajib dilaksanakan, segala larangan ditinggalkan, beribadah hanya untuk Allah, tiada sekutu bagiNya. Untuk mencapai semua itu, haruslah melalui petunjuk, dan itu adalah risalah yang dibawa oleh Nabi SAW. Kita harus percaya bahwa risalah yang dibawa oleh Nabi SAW berasal dari Allah dan Nabi Muhammad adalah manusia istimewa berbeda dari yang lain karena dia adalah Rasul pilihan Allah yang membawa penerangan kepada manusia agar dalam mencapai peribadatan tidaklah sesat. Aqidah tidaklah hanya sebatas percaya saja, akan tetapi harus di mengerti dengan hati penuh keikhlasan yang mendalam. Bahwa Allah itu tidak hanya Esa dalam pengakuan, tetapi kita nyatakan dalam wujud ibadah yang memang hanya ditujukan kepada Allah SWT. Dalam beribadah haruslah disesuaikan dengan sumbemya yakni alQur'an dan as- Sunnah. Disini manusia tidak boleh menambah-nambah ataupun membuat hukum tersendiri karena itu akan menjadikan manusia tersesat lebih jauh. Sehingga sumber dasar ditinggalkan yang ada hanyalah kerusakan dan kemaksiatan yang jelas-jelas meninggalkan aqidah yang murni yang bisa menimbulkan kekufuran dan kemaksiatan. Pangkal keutamaan kesesatan mereka itu adalah karena didahulukannya qiyas daripada nas al Qur'an dan di dahulukannya mengikuti hawa nafsu daripada perintah Allah dan melaksanakan segala apa yang dilarang Allah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Dec 2013 14:31
Last Modified: 04 Aug 2016 08:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9659

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum