KONFLIK SOSIAL KEAGAMAAN AHMADIYAH QODIAN DAN NAHDLATUL ULAMA (studi Kasus di Desa Manis Lor Kuningan Jawa Barat)

JUARSIH, NIM. 99523078 (2003) KONFLIK SOSIAL KEAGAMAAN AHMADIYAH QODIAN DAN NAHDLATUL ULAMA (studi Kasus di Desa Manis Lor Kuningan Jawa Barat). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini untuk menjelaskan konflik sosial keagamaan Ahmadiyah Qadian dan Nahdlatul Ulama di Desa Manis Lor, Kuningan, Jawa Barat. Penelitian ini memmunculkan dua permasalahan pokok yang penulis hendak angkat yaitu apakah konflik tersebut merupakan konflik keagamaan semata atau ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi konflik yang mengarah kepada perbuatan anarkis dan dampaknya terhadap masyarakat, padahaJ konflik yang terjadi pada tahun 2002 tersebut terjadi pada bulan suci Ramadhan yang mestinya seorang muslim mampu menahan amarah, hingga berdampak merugikan kepada masyarakat Ahmadiyah dan NU. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sesuatu keadaan di lapangan secara objektif Dengan metode tersebut digunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara tokoh Ahmadiyah, NU, aparat pemerintah Desa Manis Lor, Camat, Depag dan masyarakat, observasidi lapangan serta studi dokumentasi dan pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konflik antara Ahmadiyah Qadian dan NU merupakan konflik sosial keagamaan, konflik terjadi karena mereka meyakini bahwa keyakinan mereka yang paling benar sementara yang lain salah hingga muncul klaim saling kafir dan murtad. Akibatnya hubungan sosial diantara mereka tidak harmonis, yang merupakan awal munculnya benih-benih konflik. Konflik yang mengatasnamakan agama merupakan hal yang sangat mudah untuk mencapai kepentingan baik ekonomi, budaya, sosial maupun kekuasaan atau politik. Perbedaan pemahaman masyarakat Ahmadiyah dan NU terutama dalam konsep kenabian dan wahyu di tambah hubungan sosial keagamaan yang tidak rukun. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi alasan pelopor tokoh NU untuk pembekuan dan pembubaran Ahmadiyah di Manis Lor, yang mendapat dukungan dari unsur Muspida, Ormas dan pondok-pondok pesantren di Kabupaten Kuningan dengan bedakunya SKB. Hal itulah yang kemudian memicu terjadinya konflik sosial keagamaan yang hebat dengan berbagai akibat yang sangat mengkhawatirkan, yang satu hendak bertahan dengan keyakinan dan mayoritasnya (Ahmadiyah) sementara yang lain hendak membubarkan berdasarkan keyakinannya yang paling benar dan keminorotasnya (NU) di Desa Manis Lor.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: NU, nahdlatul ulama, jawa barat
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 19 Dec 2013 09:12
Last Modified: 04 Aug 2016 14:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9709

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum