REKONSTRUKSI PEMAKNAAN ISLAM DAN IMAN (Telaah Deskriptif Atas Penafsiran Muhammad Syahrur)

JULMANI, NIM. 98532730 (2003) REKONSTRUKSI PEMAKNAAN ISLAM DAN IMAN (Telaah Deskriptif Atas Penafsiran Muhammad Syahrur). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I. V.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Selama ini, umat Islam meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang yang khusus diturunkan Allah kepada Muhammad SAW: sebuah agama "eksklusif" yang hadir untuk menyelamatlkan para pemeluknya yang secara "formal" memeluk agama tersebut. Eksklusivitas Islam itu dipahami sebagai satu-satunya kebenaran Tuhan yang hadir untuk umat manusia. Siapa yang tidak mengikuti agama yang turun kepada umat Muhammad SAW ini, maka ia akan tersesat dan masuk neraka! Karena itu, siapa saja yang mau masuk sorga dan mendapatkan keselamatan diakhirat, maka ia harus ber-islam. Dan ber-islam itu hanya bisa diidentifikasi, jika ia sudah menjalankan rukun-rukunnya: syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji sebagaimana yang tertera dalam hadis Nabi SAW. Demikian juga halnya dengan Iman. Konsep ini dipahami secara eksklusif sebagai hanya "milik" umat Islam saja. Di luar penganut agama yang satu ini, Iman menjadi tertolak. Karena itulah, setiap orang yang ingin mendapatkan perkenan Tuhan, maka ia harus mengimani-Nya. Bahkan lebih dari itu, ia juga harus beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan-Nya, Rasul dan para Nabi yang .diutus- Nya, malaikat-malaikat yang diciptakan-Nya, Hari Akhir, dan Qadla-Qadar. Jika ia tidak percaya dengan semua itu, maka ia dianggap kafir dan tidak akan mendapat keselamatan diakhirat nanti. Di penghujung abad 20 lahir seorang pemikir pembaharu, Muhammad Syahrur, yang menggugat mainstream di at as. Pemikiran Syahriir menarik diangkat kepermukaan dalam rangka mengeliminir eksklusivisme pemahaman keagamaan (Islam) di atas. Lalu pertanyaannya: (1) Bagaimanakah rekonstruksi pemakanaan Islam dan Iman yang ditawarkannya? Dan (2) Apa implikasi pemaknaan Islam dan Iman itu pada dimensi moral, soisal dan politik menurut Syahrur? Dua pertanyaan pokok inilah yang telah penulis upayakan jawabnya dalam penelitian ini dengan menggunakan penelitian pustaka (Iibrsry research) yang mendasarkan metodologinya pada upaya deskrlpsi penafsiran Muhammad Syahriir tentang konsep Islam dan Iman, sekaligus menampilkan implikasi penafsiran tersebut pada dimensi moral, sosial-masyarakat, dan politik. Dari penelitian yang telah penulis lakukan bisa ditegaskan di sini bahwa menurut Muhammad Syahriir, Islam adalah agama universal yang rukun­ rukunnya adalah: (1) percaya kepada Tuhan, (2) percaya kepada Hari Akhir, dan (3) melakukan amal shalih dan Ihsan. Sedang Iman, menurutnya, adalah partikularitas yang bersifat tskllti (beban) yang dikenakan hanya pada umat Muhammad SAW saja, tidak yang lainnya. Iman bertentangan dengan karakter dasar (Ii/rab) ntanusia, sehingga ia tidak mungkin diuniversalisir menjadi dan untuk semua umat manusia. Berbeda dengan keyakinan selama ini yang menyatakan bahwa rukun Iman itu berjumlah 6 (enam), bagi Syahriir, rukunnya ada 7 (tujuh); yakni (1) percaya pada risalah Muhammad SAW, (2) Shalat, (3) Zakat, (4) Puasa, (5) Haji, (6) Jihad, dan (7) Syura.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: iman, islam, pemaknaan
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 19 Dec 2013 09:16
Last Modified: 25 May 2015 09:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9710

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum