KONSEP SILOGISME ARISTOTELES DALAM QIYAS

MUHAMMAD MACHFUD - NIM. 00510162, (2008) KONSEP SILOGISME ARISTOTELES DALAM QIYAS. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KONSEP SILOGISME ARISTOTELES DALAM QIYAS)
BAB I, BAB V, DP.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KONSEP SILOGISME ARISTOTELES DALAM QIYAS)
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (809kB)

Abstract

ABSTRAK Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja juga akan muncul suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu yang paling terpengaruh adalah tentang agama baik dalam pemahamannya maupun dalam pelaksanaannya. Kejadian yang baru ini akan menimbulkan masalah dalam kehidupan beragama. Agama Islam yang bersumber pokok pada al-Qur'an dan al-hadits ini tidak dapat menyelesaikan masalah kalau kita hanya memahami nash itu secara tekstual saja. Pemahaman yang lebih mendalam perlu dilakukan untuk mencari solusi yang terbaik dalam memecahkan masalah yang terjadi. Salah satu cara untuk kembali pada nash diatas yaitu dengan memperbandingkan kejadian dengan kejadian yang ada dalam nash. Pembandingan inilah yang dinamakan dengan qiyas. Setelah wafatnya Nabi Muhammad umat Islam sudah tidak ada lagi tempat untuk bertanya dalam menanyakan masalah yang terjadi, sedangkan masalah yang terjadi terus berkembang dan semakin banyak. Untuk itulah perlu adanya suatu cara agar umat Islam dapat menyelesaikan masalah yang terjadi. Oleh karena itu qiyas merupakan salah satu cara untuk menentukan hukum yang belum pernah ada dan terjadi pada masa Nabi Muhammad. Qiyas muncul dalam dunia Islam salah satu penyebabnya adalah ada pengaruh filsafat dari Yunani. Untuk mempertahankan serangan agama dari agama lain yang menggunakan filsafat maka para pemikir Islam menggunakan filsafat ini. Salah satu dari bagian filsafat adalah logika dan salah satu bagian dari logika adalah silogisme, dan silogisme inilah yang disebut sebagai konsep pemikiran yang menyebabkan qiyas muncul. Pengaruh silogisme dalam qiyas sangat kuat. Ada yang menyabut bahwa silogisme adalah qiyas. Penyebutan ini dikarenakan dalam menerjemahkan karya Aristoteles analitik dengan qiyas. Dalam skripsi ini perlu dirumuskan apakah ada unsur silogisme dalam qiyas dan dimanakah letak penggunaan silogisme. Kedua hal ini yang akan dicari dalam pembuatan skripsi. Dengan adanya rumusan masalah ini maka penulis dapat menentukan apakah yang akan dibahas. Metode yang digunakan untuk membahas rumusan masalah yang ada adalah dengan interpretasi, induksi, deduksi, koherensi intern, komparasi, dan deskripsi. Metode ini digunakan agar dalam pembahasannya lebih terarah dan dapat memperoleh hasil yang optimal. Hasil dari penelitian ini dapat ditemukan bahwa dalam qiyas terdapat unsur silogisme. Qiyas dalam kemunculan dan perkembanganya memang banyak terpengaruh oleh silogisme. Dalam mencari kesimpulan hukum baru cara yang digunakan qiyas memang mirip dengan yang digunakan, yaitu dengan mencari masalah yang pokok dulu baru membandingkan dengan masalah yang baru, kemudian diambil kesimpulannya. Silogisme dan qiyas sama-sama mencari kesimpulan yang baru dengan cara yang sama. br br

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : H.Shofiyullah Mz, S.Ag, M.Ag. ; Pembimbing II : H.Zuhri, S.Ag, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Silogisme, Aristoteles, Qiyas
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 06 May 2012 11:24
Last Modified: 04 Aug 2016 09:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/976

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum