PEMIKIRAN MALIK BIN NABI TENTANG SEJARAH

MOHAMMAD ARIF, NIM. 02511131 (2008) PEMIKIRAN MALIK BIN NABI TENTANG SEJARAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN MALIK BIN NABI TENTANG SEJARAH )
BAB I, BAB V, DP.pdf - Published Version

Download (718kB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN MALIK BIN NABI TENTANG SEJARAH )
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (526kB)

Abstract

ABSTRAK Sejak manusia memiliki kesadaran historis. Manusia tidak hanya puas dengan menghayati dan menyusun kembali peristiwa-peristiwa manusiawi (human events), tetapi lebih jauh ia ingin memperoleh pengertian filosofis tentang kejadian-kejadian yang terangkum sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dengan kata lain, manusia mencoba untuk merumuskan suatu falsafah sejarah yang mencakup segala kejadian manusiawi di bawah satu atau beberapa prinsip atau hukum sehingga gerak sejarah (history course) akan menunjukkan bahwa ia mempunyai makna. Dalam peneitian ini akan dikaji tentang pemikiran Malik bin Nabi dalam bidang sejarah, dengan menganilis pemikirannya yang segar dan kritis. Malik bin Nabi adalah seorang pemikir muslim dengan tradisi filsafat yang sangat kuat. Beberapa kajian menunjukkan bahwa Malik bin Nabi adalah pemikir Arab khas yang berspekulasi tentang fenomena peradaban sejak meninggalnya Ibn Khuldun. Tidak seperti pemikir dan penulis Arab, Malik bin Nabi tidak menggunkan ungkapan-ungkapan seperti al-taraqqi (kemajuan), al-taqaddum (pembangunan) atau nadhahah (kebangkitan). Ia secara sadar dan dan hati-hati memilih istilah hadharah (peradaban) untuk menunjuk pada konsep historisnya yang luas tentang fenomena sosial perkembangan manusia Titik tekan penelitian ini adalah pada pemikirannya mengenai sejarah. Yang mana pemikirannya tentang sejarah selalu didasarkan pada teorinya tentang peradaban. Ia kemudian mendefinisikan peradaban sebagai keseluruhan sarana moral dan material yang menjadikan masyarakat memberikan semua pelayananan sosial yang diperlukan bagi setiap anggotanya untuk kemajuan. Peradaban sebagai hasil dari suatu gagasan yang dinamis, yang hidup, yang memobilisasi masyarakat pra-peradaban untuk masuk ke dalam sejarah. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan yang lebih bersifat diskriptifanalitis. Maka dalam pengumpulan data-data tentang pemikiran Malik bin Nabi ini mula-mula ditelusuri lewat karya-karya yang sudah dipublikasikan sebagai wadah penuangan gagasannya. Atau langkah awal ini disebut dengan dokumentasi data. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa peradaban bukan sekedar persoalan kemajuan ekonomi dan teknik. Ia adalah produk dari unsur-unsur yang dinamik, integral dan konkrit. Di antara unsur-unsur yang paling krusial adalah moral. Adanya disintegrasi dalam sistem moral atau kemunduran dalam skala nilai, akan menghadapkan masyarakat pada kemajemukan masalah. Di titik berangkat peradaban, menurut Malik bin Nabi, ada tiga faktor yang menyebabkan sebuah masyarakat atau sebuah negara mencapai peradaban. Ketiga faktor itu adalah manusia, tanah, dan waktu. Ketiga faktor inilah menurut Malik bin Nabi, sebagai pencipta peradaban. Malik bin Nabi kemudian membahas ketiga faktor ini, manusia, tanah, dan waktu, secara filosofis. br br

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Fahruddin Faiz, S. Ag, M. Ag.; Pembimbing II : H. Zuhri, S.Ag, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Pemikiran, Malik Bin Nabi, Sejarah
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 09 May 2012 12:04
Last Modified: 18 Jul 2018 13:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/979

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum