STATUS HUKUM ANAK BAYI TABUNG DAN HAK KEWARISANNYA DALAM HUKUM ISLAM

ANAS IBNU SAFARUDDIN, NIM. 07350017 (2012) STATUS HUKUM ANAK BAYI TABUNG DAN HAK KEWARISANNYA DALAM HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (6MB) | Preview
[img] Text
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (487kB)

Abstract

Bayi tabung merupakan suatu proses pembuahan yang terjadi di luar rahim antara ovum dan sperma yang telah disiapkan dan dibiarkan bercampur di dalam sebuah tabung kimia serta diberi suhu yang menyemai panas badan seorang wanita agar tetap hidup. Sehingga antara ovum dan sperma terjadi fertilisasi, kemudian menjadi morulla, lalu dinidaskan ke dalam rahim seorang wanita yang telah disiapkan untuk melanjutkan kehamilan secara alami. Program bayi tabung pada awal mulanya bertujuan untuk menolong bagi pasangan suami-isteri yang tidak mampu mendapatkan keturunan secara normal atau bahkan mengalami kemandulan. Dalam perkembangannya program ini tidak hanya menolong pasangan suami-istri yang menginginkan seorang anak, akan tetapi ada latar belakang atau motivasi lain seperti pasangan suami isteri ingin mendapatkan bayi super, namun benih yang digunakan baik ovum ataupun spermanya berasal dari orang lain yang disebut dengan donor, ada pula seorang isteri ingin mempertahankan tubuhnya yang dikarenakan tuntutan profesi atau ingin menjadi wanita karir, sehingga proses pembuahannya menggunakan rahim orang lain atau sewa rahim yang mana dalam istilah kedokteran dikenal dengan sebutan ibu pengganti (surrogate mother). Oleh sebab itu, hal yang demikian menimbulkan permasalahan di bidang hukum bagi yang melakukan perbuatan tersebut, khususnya di bidang keperdataan yang menyangkut persoalan kepastian hak warisnya. Sebab secara yuridis hal tersebut dapat menimbulkan ketidak pastian mengenai status hukum anak hasil bayi tabung, baik menurut hukum Islam maupun hukum positif. Kajian ini merupakan sebuah kajian mengenai permasalahan hukum, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara yuridis dan normatif, yaitu sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan suatu hukum sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ada dalam sebuah peraturan atau sumber-sumber hukum. Berdasarkan metode yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa anak hasil bayi tabung yang benihnya berasal dari kedua orang tuanya yang sah, anak tersebut dianggap sebagai anak sah sehingga menimbulkan hak saling mewarisi antara keduanya. Namun jika salah satu benihnya berasal dari donor, maka anak tersebut dianggap sebagai anak zina, sehingga hubungan keperdataannya hanya mampu dihubungkan dengan ibunya saja. Akan tetapi jika anak tersbut dilahirkan melalui rahim orang lain yang bukan ibu kandungnya, maka anak tersebut dianggap sebagai anak susuan atau anak angkat/adopsi. Sehingga nasab anak tersebut hanya mampu dihubungkan dengan orang tua genetisnya, maka antara anak dan ibu yang melahirkannya tidak ada hubungan saling mewarisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: hak waris, bayi terbuang, hukum islam
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 23 Jan 2014 14:38
Last Modified: 13 Apr 2016 09:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9845

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum