AL BUHUR AL SHI'RIYAH AL RUWAJAH 'INDA SHU'ARA' AL JAHILIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH IHSAIYYAH)

TIARA YUCHA, NIM. 11110130 (2016) AL BUHUR AL SHI'RIYAH AL RUWAJAH 'INDA SHU'ARA' AL JAHILIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH IHSAIYYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AL BUHUR AL SHI'RIYAH AL RIWAJAH 'INDA SHU'ARA' AL JAHILIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH IHSAIYYAH))
11110130_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (AL BUHUR AL SHI'RIYAH AL RIWAJAH 'INDA SHU'ARA' AL JAHILIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH IHSAIYYAH))
11110130_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penyair yang hidup pada masa jahili disebut jahiliyun. Pada masa ini banyak muncul penyair-penyair jahili, akan tetapi penyair yang paling terkenal dan telah diakui keindahan syairnya pada tingkat pertama yaitu Umruul Qais, Zuhair bin Abi Sulma, dan Nabighah Ad Dzibyani. Ketiga penyair tersebut masing-masing memiliki sekumpulan puisi dalam sebuah antologi yang berjudul Diwan Umruul Qais, Diwan Zuhair Bin Abi Sulma, dan Diwan Nabighah Ad Dzibyani. Dari isi ketiga antologi tersebut, terlihat bahwa setiap penyair berbeda-beda dalam menggunakan bahr pada syairnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif analitik dengan pendekatan analisis isi. Teori yang digunakan yaitu dengan ilmu ‘Arud atau ilmu musik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bahr-bahr apa saja yang digunakan oleh penyair pada masing-masing diwannya, berapa jumlahnya, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi penyair dalam memilih bahr tersebut. Dari penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat sepuluh bahr yang digunakan Umruul Qais dengan jumlah keseluruhan 477 dalam syair. Kesepuluh bahr-bahr tersebut yaitu Tawil, Mutaqarib, Wafir, Basith, Rajaz, Sari’, Kamil, Madid, Ramal, dan Munsarih. Sedangkan Zuhair bin Abi Sulma menggunakan tujuh bahr dengan jumlah keseluruhan 379 dalam syair. Ketujuh bahr tersebut yaitu Tawil, Mutaqarib, Wafir, Basith, Kamil, Ramal, dan Munsarih. Dan Nabighah Ad Dzibyani menggunakan tujuh bahr dengan jumlah keseluruhan 319 dalam syair. Ketujuh bahr tersebut yaitu Tawil, Wafir, Basith, Rajaz, Sari’, Kamil, dan Khafi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H.A. Patah, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: buhur, ruwajah, shi'ir
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 01 Mar 2016 08:29
Last Modified: 01 Mar 2016 08:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19569

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum