PENGARUH IKHWANUL MUSLIMIN TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI INDONESIA

NUFI MU’TAMAR ALMAHMUDI , NIM: 08370029 (2012) PENGARUH IKHWANUL MUSLIMIN TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI INDONESIA. Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (6MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV, V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (388kB)

Abstract

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai Islam yang mendapat perolehan suara yang besar dalam pemilu 2004 dan 2009 dibandingkan dengan partai Islam yang lain. Sebagai partai yang masih tergolong baru, perolehan tersebut merupakan pencapaian yang sangat signifikan. Fenomena PKS tersebut banyak menjadi perhatian di perpolitikan Indonesia bukan hanya karena kepiawaiannya dalam mengembangkan kader dan mendulang suara, melainkan juga dari ideologi Islam yang dianutnya. Partai ini secara sadar mengamalkan doktrin perjuangan Ikhwanul Muslimin (IM) yang didirikan oleh Hasan Al-Banna. Oleh karena itu, bagaimana pengaruh Ikhwanul Muslimin terhadap pemikiran politik PKS di Indonesia? Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang mengkaji data berupa buku, penelitian sebelumnya dan literatur lainnya. Untuk menganalisis fenomena PKS tersebut diperlukan pendekatan historis terhadap fenomena berdirinya PKS, ideologi politiknya serta konsep gerakan politiknya. Berdirinya PKS sendiri adalah pergeseran dari para aktivis dakwah pada saat bergulingnya pemerintahan Soeharto pada tahun 1998. Tepatnya pada tanggal 20 Juli 1998 para aktivis dakwah ini mendeklarasikan dirinya sebagai partai politik dengan nama Partai Keadilan. Namun, pada pemilu 1999 perolehan suara partai ini tidak mencapai batas minimum perolehan suara yang yang ditentukan dalam UU pemilu saat itu sehingga tidak dapat mengikuti pemilu pada tahun 2004. Oleh karena itu, untuk mengatasi hambatan tersebut pada tanggal 20 April 2002 PK mengubah namanya menjadi PKS. Perubahan PK ke PKS hanyalah semata-mata perubahan nama untuk menyiasati agar bisa mengikuti pemilu 2004. Sejak awal berdirinya, PKS mendeklarasikan dirinya sebagai partai yang berasaskan Islam. Dalam pemahaman tentang Islam, PKS memahami Islam sebagai agama yang universal/lengkap yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Kemudian dalam pergerakannya, PKS menyatakan sebagai partai dakwah dan menggunakan sistem Tarbiyah dalam perekrutan dan pembinaan anggotanya. Keterkaitan PKS dengan gerakan dakwah dan Tarbiyah sendiri memang merupakan satu mata rantai gerakan. Bahwa bermula dari gerakan dakwah dan Tarbiyah itulah melalui para aktivisnya mengembangkan ideologi dan kemudian mendirikan PK dan sekarang berubah menjadi PKS. Penelitian ini mengungkapkan beberapa fenomena pengaruh Ikhwanul Muslimin terhadap pemikiran politik PKS di Indonesia mulai dari berdirinnya yang mentranformasi dari gerakan dakwah/Tarbiyah menjadi sebuah partai, kemudian menjadikan dakwah dan Tarbiyah sebagai konsep gerakan partai, ideologi politiknya dan pemahaman Islam yang memahami Islam adalah agama yang universal/lengkap. Namun, sekalipun PKS banyak menyerap pemikiranpemikiran Ikhwanul Muslimin PKS tidak mengadopsi pemikiran Ikhwanul Muslimin secara leterlek atau sepenuhnya sama. PKS hanya menerapkan pemikiran-pemikiran Ikhwanul Muslimin yang dapat di terapkan di Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ahmad Yani Anshori, M.Ag
Uncontrolled Keywords: IKHWANUL MUSLIMIN, PEMIKIRAN POLITIK, PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Mar 2014 14:49
Last Modified: 26 Apr 2016 15:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10632

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum