WACANA PLURALISME AGAMA DALAM FILM “?” (TANDA TANYA)

AMINAH DEWI RATNA, NIM. 06210045 (2014) WACANA PLURALISME AGAMA DALAM FILM “?” (TANDA TANYA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (WACANA PLURALISME AGAMA DALAM FILM “?” (TANDA TANYA))
BABI, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ACANA PLURALISME AGAMA DALAM FILM “?” (TANDA TANYA))
BAB II, III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Sebagaimana media massa lainnya, film juga mempunyai kemampuan untuk mengungkap, mengomentari dan menghadapi permasalahan sosial aktual secara langsung. Maka dari itu, kehadiran film “?” (Tanda Tanya) bisa saja menjadi gambaran bagaimana umat beragama di Indonesia memandang diri dan umat agama lain. Melalui pesan yang terkandung di dalamnya film ini mengajak seluruh bangsa ini untuk melihat dan merenungi kembali pluralisme agama di Indonesia kini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wacana pluralisme agama yang terdapat dalam film“?” (Tanda Tanya) dan untuk mendeskripsikan tanda dan makna mengenai pluralisme agama yang terdapat dalam dialog film “?”(Tanda Tanya). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi. Data primer berupa VCD film “?”. Selain itu untuk melengkapi data tersebut, peneliti manggunakan dokumentasi dari buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Setelah data terkumpul kemudian dibedah dengan menggunakan analisis semiotik. Adapun teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthens. Kesimpulan dari penelitian ini adalah wacana pluralisme agama yang terdapat dalam film “?” (Tanda Tanya) adalah pluralisme agama yang berangkat dari pemahaman akan perbedaan kemudian termanifestasi dalam sikap dan perilaku sehari-hari, sehingga akan terwujud perdamaian antar umat beragama. Tanda dan makna mengenai pluralisme agama dalam film “?” (Tanda Tanya) sebagaimana ditunjukkan dalam tokoh pak Tan dan istrinya yang mampu menghormati karyawannya yang beragama lain, memberikan kebebasan beribadah dan memberi hari libur pada saat perayaan hari besar Islam. Pak tan juga memahami bahwa pelanggan muslim tidak boleh memakan babi maka dirinya memisahkan dengan tajam peralatan masak di restorannya. Begitu juga dengan tokoh Menuk yang sangat menghargai dan menghormati serta bisa bersahabat dengan orang lain tanpa membedakan agama. Tokoh Ustad Wahyu dan Romo Djiwo sebagai tokoh agama yang sangat mengahargai umat agama lain. Tanda dan makna mengenai pluralisme agama juga ditunjukkan oleh tokoh Surya yang memerankan Yesus, dalam drama paskah namun tetap menjaga keimannya. Sementara tokoh Rika menunjukkan sikap pluralisnya dengan tetap mendukung anaknya belajar dan menjalankan ajaran Islam, meskipun Rika telah menjadi Katolik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Khoiro Ummatin, S.Ag, M.Si
Subjects: Komunikasi Islam
Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 01 Apr 2014 13:36
Last Modified: 28 Jul 2017 09:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11538

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum