FADAIL AL-SUWAR DALAM PERSPEKTIF AL-ZAMAKHSYARI (STUDI ATAS KITAB AL-KASYSYAF ‘AN HAQAIQ AT-TANZIL WA ‘UYUN AL-AQAWIL FI WUJUH AT-TA’WIL)

RIFKI HADI , NIM. 10530014 (2014) FADAIL AL-SUWAR DALAM PERSPEKTIF AL-ZAMAKHSYARI (STUDI ATAS KITAB AL-KASYSYAF ‘AN HAQAIQ AT-TANZIL WA ‘UYUN AL-AQAWIL FI WUJUH AT-TA’WIL). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text ( FADAIL AL-SUWAR DALAM PERSPEKTIF AL-ZAMAKHSYARI (STUDI ATAS KITAB AL-KASYSYAF ‘AN HAQAIQ AT-TANZIL WA ‘UYUN AL-AQAWIL FI WUJUH AT-TA’WIL) ) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview
	Text ( FADAIL AL-SUWAR DALAM PERSPEKTIF AL-ZAMAKHSYARI (STUDI ATAS KITAB AL-KASYSYAF ‘AN HAQAIQ AT-TANZIL WA ‘UYUN AL-AQAWIL FI WUJUH AT-TA’WIL) ) BAB II, III, IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Fadail al-suwar adalah keutamaan-keutamaan yang dikandung oleh surah-surah dalam al-Quran. Fadail al-Suwar ini berisikan tentang balasan yang akan diperoleh bagi orang-orang yang membaca ataupun menghafalkan al-Qur‟an. Karena al-Qur‟an bukanlah sekedar kitab dan bacaan, namun ia adalah bacaan yang paling mulia dan penuh hikmah. Fadail al-suwar banyak dicantumkan dalam beberapa kitab tafsir. Seperti tafsir yang tergolong sebagai Tafsir al-Sufiyyah yakni tafsir Riyadal-Azhar wa Kanz al-Asrar (karya al-Kharubi), tafsir Tanbih al-Afham ila Tadabbur al-Kitab wa al-Ta’arruf ‘ala alAyat wa al-Anba al-‘Izam (karya Ibn Barjan) juga mencantumkan mengenai keutamaan-keutamaan surah al-Qur‟an. Namun, tafsir al-Kasysyaf ‘an Haqaiq al-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta’wil karya al-Zamakhsyari yang tergolong sebagai tafsir bir ra‟yi, karena tafsir al-Kasysyaf ini lebih didominasi dengan penafsiran yang merupakan hasil pemikiran al-Zamakhsyari, juga menuturkan fadhilah surat-surat yang terdapat dalam al-Qur‟an. Hal ini menarik untuk diulas, karena al-Zamakhsyari yang merupakan mufassir beri‟tiqad Mu‟tazilah mempercayai adanya fadhilah-fadhilah dalam surat-surat al-Qur‟an. Dalam hal ini, penulis akan menggunakan metode deskriptif analitis. Dengan begitu, akan terlihat bagaimana fadhilah-fadhilah surat al-Qur‟an yang terdapat dalam tafsir al-Kasysyaf, yakni mulai dari al-Fatihah sampai an-Nas. Disamping itu, untuk melihat bagaimana implikasi dengan tafsirnya, dan tertutama untuk teologinya. Jika diperhatikan, fadail al-suwar ini tidak relevan dengan tafsir al-Kasysyaf yang termasuk tafsir bi ar-ra‟yi, karena fadail al-suwar ini merupakan riwayat yang sulit untuk diterima oleh akal. Apalagi seorang al-Zamakhsyari ini merupakan tokoh dari mazhab Mu‟tazilah, yang mana peranan akal itu sangatlah penting bagi mereka. Selain itu, mengenai isi dari fadhilah-fadhilah surat yang terdapat dalam al-Kasysyaf terdapat beberapa kejanggalan yang mana berakibat inkonsistensi terhadap tafsir dan juga mazhabnya. Diantaranya mengenai syafa’at yang mana beliau mengingkari adanya syafa’at dihari kiamat, sebagaimana penafsirannya pada surat al-Baqarah ayat 48 dan 254. Tetapi hal itu berbeda jika melihat fadhilah surat yang ia cantumkam dalam surat al-A’raf, al-Anfal, Yasin, al-Mumtahanah dan ad-duha yang menyetujui adanya syafa’at pada hari kiamat. Selain itu, mengenai azab kubur. al-Zamakhsyari berbeda pendapat dengan mazhabnya, yakni Mu’tazilah. Dalam penafsirannya, pada surat al-‘Imran 185 dan al-Mu’min: 45-46 menunjukkan kepercayaannya terhadap azab kubur. Selain itu dalam fadhilah surat al-Ahzab, menguatkan pendapatnya akan adanya azab kubur. Dan yang terakhir, ia mempercayai bahwa beberapa surat yang dibaca oleh sang qari’, dapat menolongnya dan membebaskannya dari hisab dan siksaan. Yakni terdapat pada surat al-Furqan dan az-Zukhruf, hal ini berlainan dengan prinsip Mu’tazilah mengenai keadilan Tuhan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item