PEMAHAMAN GURU DAN SISWA TENTANG KONSEP GENDER DAN IMPLIKASINYA DALAM AKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

IKA RAHMAWATI - NIM. 01410669, (2008) PEMAHAMAN GURU DAN SISWA TENTANG KONSEP GENDER DAN IMPLIKASINYA DALAM AKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PEMAHAMAN GURU DAN SISWA TENTANG KONSEP GENDER DAN IMPLIKASINYA DALAM AKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA)
BAB 1, BAB IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PEMAHAMAN GURU DAN SISWA TENTANG KONSEP GENDER DAN IMPLIKASINYA DALAM AKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA)
BAB II, BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (673kB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pemahaman guru dan siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tentang konsep gender dan implikasinya dalam aktifitas pembelajaran PAI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari data tersebut ditarik kesimpulan. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; 1). Pemahaman guru dan siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tentang konsep gender adalah mencakup beberapa hal sebagai berikut; a). Menurut guru PAI yang disebut gender adalah sebagai upaya perjuangan quot;kesetaraan antara laki-laki dan perempuan quot;, sedangkan pemahaman tentang pengertian umum gender menurut siswa adalah hubungan relasional antara lakilaki dan perempuan. b). Sekolah bukan saja mengajarkan anak berilmu pengetahuan tetapi juga sebagai sarana transfer atau transmisi berbagai nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu sebagai guru PAI juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam rangka menciptakan iklim pembelajaran yang adil, dan PAI di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan iklim pendidikan yang memiliki sensitifitas gender. c). Adapun pandangan guru PAI tentang ketidakadilan gender, bahwa ia dapat saja terjadi melalui sistem sosial masyarakat dan bentukan budaya. Selain itu, hal tersebut dapat terjadi disebabkan oleh proses pendidikan yang diperoleh setiap individu, termasuk pendidikan agama (Islam). Sementara siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memahami bahwa adanya ketidakadilan yang dialami oleh pihak laki-laki dan pihak perempuan (khususnya) merupakan suatu hal yang sangat merugikan. Karena itu, ketidakadilan tersebut harus diupayakan penyelesaiaannya, supaya laki-laki dan perempuan memiliki peran yang proporsional. d). Pelabelan guru dan siswa terhadap siswa perempuan dan siswa Laki-laki tidak ada pelabelan negatif. Lakilaki dan perempuan dipandang sebagai individu yang berbeda, namun tidak harus ada pembedaan. Keduanya memiliki peran dan fungsi yang sama, yakni abdillah dan khalifatullah dan dalam aktifitas sosial, dan prinsip yang harus digunakan adalah proporsionalitas. 2). Sedangkan implikasi pemahaman guru dan siswa tentang konsep gender tersebut dalam aktifitas pembelajaran PAI adalah; terimplementasi pada tujuan pembelajaran yang mengarah pada kesadaran kesamaan tugas manusia di muka bumi ini dan untuk mengarahkan pada upaya menghargai perbedaan gender, penggunaan metode pembelajaran yang yang berbasis pada metode teacher and student centered, metode pembelajaran yang mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan emosional, dan metode yang memadukan kemandirian dan kerjasama siswa. Selain itu berimplikasi pula pada pengelolaan aktifitas pembelajaran; yang mencakup dalam hal keaktifan subjek belajar (guru dan siswa/laki-laki dan perempuan) di kelas, pembelajaran berpusat pada kompetensi dan pluralitas siswa (perbedaan gender), guru sebagai fasilitator dan motivator yang sensitif gender, dan adanya kerjasama yang harmonis diantara subjek belajar. Selain itu berimplikasi pula dalam pemanfaatan sumber belajar yang berprinsip dengan memanfatkan sumber daya sekolah dan sumber daya di lingkungan sekolah. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas pembelajaran adalah; lokasi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berada pada tempat yang strategis di jantung kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan budaya, guru dapat dikatakan memiliki sensitifitas gender yang tinggi, keaktifan siswa (laki-laki dan Perempuan) di kelas, iklim belajar yang kondusif, dan perpustakaan sekolah yang menyediakan buku yang memadai sebagai referensi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : R. Umi Baroroh, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Gender, PAI
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 06 Jun 2012 18:04
Last Modified: 01 Aug 2017 10:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1352

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum