PEMBACAAN TIGA SURAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI TUJUH BULANAN (DI MASYARAKAT SELANDAKA, SUMPIUH, BANYUMAS)

UJANG YANA , NIM. 10530008 (2014) PEMBACAAN TIGA SURAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI TUJUH BULANAN (DI MASYARAKAT SELANDAKA, SUMPIUH, BANYUMAS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text ( PEMBACAAN TIGA SURAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI TUJUH BULANAN (DI MASYARAKAT SELANDAKA, SUMPIUH, BANYUMAS) )
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text ( PEMBACAAN TIGA SURAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI TUJUH BULANAN (DI MASYARAKAT SELANDAKA, SUMPIUH, BANYUMAS) )
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tujuh bulanan merupakan salah satu warisan budaya yang masih hidup sampai saat ini. Belum ada informasi yang pasti mengenai kapan awalnya tradisi ini berlangsung. Tradisi tujuh bulanan diadakan ketika ada warga yang mengalami hamil pertama dan memasuki bulan ke tujuh. Penelitian ini berjudul "Pembacaan Tiga Surat Al-Qur'an Dalam Tradisi Tujuh Bulanan Di Masyarakat Selandaka, Sumpiuh, Banyumas". Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek pembacaan tiga surat (Yusuf, Maryam dan Luqman) serta pemahaman masyarakat Selandaka dalam tradisi tujuh bulanan tersebut. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif. Sedangkan untuk pengumpulan data, metode yang digunakan berupa wawancara, observasi serta dokumentasi. Tradisi tujuh bulanan yang dilaksanakan oleh masyarakat Selandaka merupakan tradisi budaya yang diyakini memiliki nilai-nilai luhur. Sehingga, masyarakat tidak hanya sebatas melakukan tradisi ini sebagai sebuah kebiasaan semata yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Apalagi, dalam prosesi tradisi tujuh bulanan terdapat unsur-unsur keagamaan yang kuat, yakni pembacaan tiga surat al-Qur'an: Yusuf, Maryam dan Luqman. Pembacaan tiga surat (Yusuf, Maryam dan Luqman) dalam tradisi tujuh bulanan umumnya disepakati terlebih dahulu sebelum prosesi tradisi tujuh bulanan dimulai. Ada yang ditentukan oleh tuan rumah atau diserahkan kepada Kayim sebagai orang yang memimpin pembacaan surat al-Qur'an. Makna pembacaan tiga surat yang terdapat dalam tradisi tujuh bulanan di masyarakat Selandaka merupakan bagian dari rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya berupa kehamilan yang memasuki usia tujuh bulan. Selain sebagai rasa syukur, tradisi tujuh bulanan merupakan bentuk permohonan doa kepada Allah agar ibu yang sedang hamil tujuh bulan tersebut diberi kesehatan dan kelancaran sampai kelak melahirkan. Permohonan doa juga disematkan untuk bayi yang dikandung sang ibu agar nantinya menjadi anak yang shaleh dan taat pada agama serta berbakti kepada orang tua.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Fauzan Naif. MA
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 29 Aug 2014 09:06
Last Modified: 19 May 2015 13:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13874

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum