PERTAMBANGAN TIMAH DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS SOSIAL ETNIS TIONGHOA (STUDI DI DESA BARU KEC. MANGGAR, KAB. BELITUNG TIMUR, PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG)

TRI HARSONO, NIM. 10720042 (2015) PERTAMBANGAN TIMAH DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS SOSIAL ETNIS TIONGHOA (STUDI DI DESA BARU KEC. MANGGAR, KAB. BELITUNG TIMUR, PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERTAMBANGAN TIMAH DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS SOSIAL ETNIS TIONGHOA (STUDI DI DESA BARU KEC. MANGGAR, KAB. BELITUNG TIMUR, PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (PERTAMBANGAN TIMAH DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS SOSIAL ETNIS TIONGHOA (STUDI DI DESA BARU KEC. MANGGAR, KAB. BELITUNG TIMUR, PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pergelutan kelompok etnis Tionghoa yang berhadapan dengan masyarakat pribumi di Indonesia tentunya memiliki proses kedinamikaannya sendiri, dimana kedudukan etnis Tionghoa di Indonesia yang dianggap sebagai pendatang masih melekat, karena terkait sejarah yang melatarbelakanginya. Seperti halnya etnis Tionghoa di Desa Baru Pulau Belitung, yang bermula sebagai pendatang untuk bekerja menjadi kuli kontrak tambang timah, hingga menetap dan dianggap sebagai bagian dari masyarakat setempat dengan status yang berbeda pula dari sebelumnnya. Akan tetapi, etnis Tionghoa untuk dapat diterima baik dalam kelompok masyarakat pribumi, tentunya mengalami dinamika tersendiri untuk membentuk identitas sosial yang bisa diterima. Penelitian ini mengkaji dua permasalahan pokok; Pertama, bagaimana etnis Tionghoa membentuk identitas sosial kelompoknya setelah berhenti sebagai kuli pertambangan timah di Pulau Belitung. Kedua, faktor apa saja yang mendukung pembentukan identitas sosial yang positif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terbentuknya identitas etnis Tionghoa setelah berhenti sebagai kuli tambang timah dan ingin mengetahui faktor pendukung sehingga identitas sosial etnis Tionghoa dipandang positif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori identitas sosial model interaksional oleh Henri Tajfel dengan menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif analisis. Tentunya pendekatan ini dimaksud untuk mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena yang terjadi dalam pokok penelitian ini. Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut; Pertama, terbentuknya identitas sosial etnis Tionghoa tentunya menjadi suatu bawaan turun menurun keetnisannya. Akan tetapi faktor pekerjaan sebagai pedagang setelah berhenti sebagai kuli tambang mampu merubah status sosial etnis Tionghoa menjadi lebih baik dan dalam hubungan interaksi di bidang ekonomi inilah yang mendukung pembentukkan identitas sosial mereka. Kedua, keterbukaan terhadap kelompok lain dan kedermawanan saat menjadi bos bagi nelayan menjadi faktor pendukung pembentukan identitas sosial etnis Tionghoa yang positif. Di bidang kebudayaan etnis Tionghoa melakukan akulturasi terhadapa nilai dan kebiasaan masyarakat Desa Baru, membuat masyarakat setempat berpandangan positif terhadapa etnis Tionghoa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Musa, M. Si,
Uncontrolled Keywords: Identitas Sosial, Etnis Tionghoa.
Subjects: Sosiologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 08 Apr 2015 10:33
Last Modified: 08 Apr 2015 10:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15577

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum