STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI MAJELIS TABLIGH DAN DAKWAH KHUSUS PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH DIY PERIODE KEPENGURUSAN TAHUN 2005-2010

WAHYU SUHARGO - NIM. 02241141 , (2009) STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI MAJELIS TABLIGH DAN DAKWAH KHUSUS PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH DIY PERIODE KEPENGURUSAN TAHUN 2005-2010. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Tidak dapat dipungkiri, keberadaan sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaku organisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi.dapat dikatakan, keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan sangat ditentukan oleh aspek SDM yang dimiliki. Pengelolaan yang baik dan benar terhadap SDM memungkinkan organisasi dapat survive dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungannya dari waktu kewaktu. Keberadaan organisasi sosial/dakwah yang menjamur di indonesia merupakan respon kebutuhan umat/ masyarakat yang mendesak. Upaya tersebut perlu dibarengi dengan pengelolaan yang baik dalam mengefektifkan kinerja organisasi. Salah satu caranya, dapat melalui perbaikan SDM yang ada, sehingga potensi organisasi dapat diarahkan secara maksimal. Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui pengelolaan SDM di salah satu lembaga yang fokus pada bidang dakwah, yaitu Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (MTDK PWM DIY). Penelitian ini bertujuan untuk menggali manajemen SDM yang diterapkan atau digunakan MTDK PWM DIY dalam upaya meningkatkan kinerja anggota serta memelihara potensinya. Diharapkan model pengelolaan SDM di lembaga dakwah ini mampu mengisi prototipe konsep manajemen sumber daya manusia organisasi-organisasi sosial/ keagamaan yang tidak mengejar keuntungan finansial. Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan beberapa poin kesimpulan, yaitu: 1) Model rekrutmen di MTDK merupakan hasil penetapan berdasarkan Musyawarah Pimpinan dan Musyawarah Majelis dengan berdasarkan pada aspek ideologis dan efektifitas kinerja. 2) Pelatihan dan pengembangan kompetensi personal anggota dilakukan seara berjenjang, dengan aspek-aspek kontinuitas yang terjadwal. 3) Penghargaan, imbalan, ataupun reward diberlakukan hanya untuk membantu kelancaran pengurus dalam melaksanakan tugas. 4) Untuk menjaga komitmen anggota, dilakukan dengan cara pengintegrasian. berbagai kepentingan antar individu maupun antara personal dengan organisasi diselesaikan dengan budaya musyawarah dengan mempertimbangkan etika kerukunan. 5) Peran organisasi dalam menjaga kondisi anggota juga dilakukan melalui jaminan sosial kesehatan dan fasilitas yang memudahkan kinerja anggota.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item