PERNIKAHAN WANITA HAMIL DALAM PERSPEKTIF MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

IQBAL YURIANSYAH - NIM. 03350051 , (2009) PERNIKAHAN WANITA HAMIL DALAM PERSPEKTIF MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Perkawinan mempunyai beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup jasmani (kebutuhan biologis) dan rohani, sekaligus untuk membentuk keluarga yang merupakan sarana untuk meneruskan dan memelihara keturunan. Selain itu tujuan perkawinan adalah untuk mencegah perzinahan agar tercipta ketenangan dan ketentraman bagi yang bersangkutan, keluarga dan masyarakat. Masyarakat pada umumnya mengharapkan hubungan seksual terjadi antara orang-orang yang oleh norma-norma mereka ditentukan boleh berhubungan satu dengan yang lain secara sah, yakni melalui ikatan perkawinan. Perkawinan adalah suatu pola sosial yang disetujui dengan cara dua orang atau lebih membentuk keluarga. Dengan berkembangnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, tidak kalah fenomenal dengan merajalelanya pergaulan bebas para pemuda pemudi terkesan menghalalkan segala macam cara untuk melakukan perbuatan yang maksiat yaitu hubungan seks secara bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan pra nikah. Kehamilan pra nikah dipengaruhi oleh faktor yang sangat kompleks antara lain: kondisi keluarga, latar belakang pendidikan, interaksi sosial dan pemahaman nilai terhadap norma dan agama. Berawal dari kasus tersebut, muncul beberapa fatwa mengenai perkawinan wanita hamil, salah satunya fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mengeluarkan fatwa dua kali. Fatwa pertama melarang wanita menikah dalam keadaan hamil dan harus menungu kelahiran anaknya, sedangkan fatwa terbaru (yang kedua) membolehkannya. Perbedaan itu tentunya mempunyai alasan-alasan tertentu. Oleh karena itu, permasalahan inilah yang menarik untuk dibahas dalam skripsi ini. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bertujuan untuk menggambarkan metode istinbat Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam memutuskan fatwa nikah wanita hamil, dan juga menggambarkan kedudukan fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah masalah pernikahan wanita hamil dengan kondisi sosial masyarakat sekarang ini, sehingga penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan normatif dan menggunakan metode analisis data kualitatif, sehingga nantinya diharapkan dapat menggambarkan dengan jelas fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang pernikahan wanita hamil. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang pertama menggunakan qiyas dalam membolehkan terjadinya pernikahan wanita hamil hanya dengan laki-laki yang menghamilinya dan harus menuggu kelahiran anaknya. Kemudian dalam fatwa yang kedua, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menafsirkan kembali al-Qur'an dan hadis yang kemudian dikontekstulisasikan dengan dengan keadaan masyarakat Indonesia, sehingga membolehkan pernikahan wanita hamil tanpa menunggu kelahiran anaknya, tetapi harus dengan laki-laki yang menghamilinya. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat mengikuti hukum positif di Indonesia yang membolehkan pernikahan wanita hamil dengan siapapun dan tanpa harus menunggu kelahiran anak yang dikandungnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: PROF.DR.H.SYAMSUL ANWAR, MA
Uncontrolled Keywords: Perkawinan, kebutuhan biologis, Kehamilan pra nikah, perkawinan wanita hamil, Majelis Tarjih dan Tajdid
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1892

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum