TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN JUAL BELI BARANG KOLEKSI (COLLECTIBLE GOODS) STUDI PADA JUAL BELI PIRINGAN HITAM DI KIOS MUSIK DI JAKARTA

CLARINTA FISTANISA, NIM. 11380006 (2016) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN JUAL BELI BARANG KOLEKSI (COLLECTIBLE GOODS) STUDI PADA JUAL BELI PIRINGAN HITAM DI KIOS MUSIK DI JAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN JUAL BELI BARANG KOLEKSI (COLLECTIBLE GOODS) STUDI PADA JUAL BELI PIRINGAN HITAM DI KIOS MUSIK DI JAKARTA) 11380006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN JUAL BELI BARANG KOLEKSI (COLLECTIBLE GOODS) STUDI PADA JUAL BELI PIRINGAN HITAM DI KIOS MUSIK DI JAKARTA) 11380006_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Barang koleksi merupakan barang yang termasuk dalam barang berharga yang memiliki nilai tinggi, barang koleksi tergolong barang antik atau barang langka. Semakin sedikitnya suatu barang yang berharga atau bernilai tinggi maka harganya pun dapat semakin meningkat. Dalam hukum Islam disebut harta qimi, yaitu harta yang tidak banyak mempunyai persamaan di pasar atau mempunyai persamaan, tetapi ada perbedaan menurut kebiasaan antara kesatuannya pada nilai. Harta qimi merupakan suatu benda yang jenisnya langka didapatkan serupanya secara persis, walau bisa ditemukan, tetapi jenisnya berbeda dalam nilai harga yang sama. Dalam jual beli piringan hitam yang mulai langka atau sulit di dapat. Saat ini terjadi penetapan ketentuan jaminan dalam transaksi jual beli barang tersebut, sehingga menjadikan harga menjadi mahal namun tidak memiliki jaminan garansi terhadap barang tersebut. Dalam Islam, jual beli telah ditetapkan aturan-aturan hukumnya, baik rukun, syarat, maupun objek jual beli yang dibolehkan atau tidak begitu juga dalam garansi suatu barang yang memiliki nilai tertentu agar setiap barang yang bernilai memiliki garansi. Pokok masalah penelitian ini adalah: untuk meneliti hal tersebut dengan objek penelitian di kios di jalan Surabaya, Jakarta dengan rumusan masalah: Faktor apa yang menjadikan barang koleksi (Collectible Goods) menjadi berharga (bernilai)? dan Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jaminan garansi dalam akad jual beli barang koleksi (Collectible Goods)? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik yaitu dengan penelitian ini penyusun menganalisis lalu memberikan penilaian terhadap realita yang terjadi di lapangan dengan menggunakan metode Hukum Islam. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan faktor penyebab barang koleksi menjadi berharga (bernilai) karena faktor kesejarahan, keunikan, kelangkaan dan kegemaran penggemarnya (kolektor). Mekanisme jual beli barang koleksi terhadap penetapan jaminan garansi di kios musik di Jakarta adalah pertama, adanya perbedaan penetapan pemberian jaminan garansi antar pembeli berlangganan (pelanggan) dengan yang bukan langganan (konsumen) adalah ketetapan yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam dikarenakan adanya unsur ketidakadilan, yang kedua menurut hukum Adat jual beli ini sah atau boleh, karena masyarakat mayoritas tidak mempermasalahkan perbedaan penetapan pemberian garansi tersebut dikarenakan sudah menjadi ‘urf yang menimbulkan kebiasaan. Ketiga, tidak dapat retur barang dalam transaksi adanya penetapan kontrak baku dalam hal ini tidak sah menurut hukum Islam karena menimbulkan ketidakadilan. Apabila pemberian garansi dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dan menyebabkan salah satu pihak diperlakukan secara tidak adil maka hal tersebut tidak sah karena telah menyalahi aturan dalam hukum Islam.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item