STRATEGI ADVOKASI TERHADAP PEREMPUAN PENYANDANG DISABILITAS KORBAN KEKERASAN (Studi Kasus Lembaga SAPDA Yogyakarta)

SULISTYARY ARDIYANTIKA, NIM: 1420011029 (2016) STRATEGI ADVOKASI TERHADAP PEREMPUAN PENYANDANG DISABILITAS KORBAN KEKERASAN (Studi Kasus Lembaga SAPDA Yogyakarta). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (STRATEGI ADVOKASI TERHADAP PEREMPUAN PENYANDANG DISABILITAS KORBAN KEKERASAN (Studi Kasus Lembaga SAPDA Yogyakarta))
1420011029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (15MB) | Preview
[img] Text (STRATEGI ADVOKASI TERHADAP PEREMPUAN PENYANDANG DISABILITAS KORBAN KEKERASAN (Studi Kasus Lembaga SAPDA Yogyakarta))
1420011029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Advokasi merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju. Adapun pemahaman mengenai advokasi anti kekerasan terhadap perempuan khususnya penyandang disabilitas menekankan pada perempuan korban kekerasan sebagai subjek sehingga korban kekerasan tidak saja mendapatkan penanganan pemulihan secara umum dan menjadi objek advokasi, namun diharapkan dapat mengenali persoalan yang dialami dan mempunyai kesadaran untuk berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi advokasi yang dilakukan lembaga SAPDA (Satuan Advokasi Perempuan dan Anak Difabel) terhadap perempuan penyandang disabilitas korban kekerasan. Pada penerapannya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2 rumusan masalah utama yaitu: 1). Bagaimana strategi advokasi yang dilakukan lembaga SAPDA terhadap perempuan penyandang disabilitas korban kekerasan?, 2). Hambatan apa saja yang dihadapi lembaga SAPDA dalam melaksanakan advokasi terhadap perempuan penyandang disabilitas korban kekerasan?. Sedangkan untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun wawancara dilakukan kepada 5 orang narasumber yang dipilih secara purposive dan keseluruhannya merupakan staf internal SAPDA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi advokasi yang dilakukan lembaga SAPDA dibedakan menjadi tiga jenis yaitu (1). Secara Mikro, (2). Mezzo dan (3). Makro. Dalam implementasinya, strategi Mezzo merupakan strategi yang paling dominan digunakan oleh lembaga SAPDA hingga saat ini. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya program berbasis Mikro yang sudah dijalankan lembaga SAPDA hingga saat ini. Adapun beberapa kendala yang menjadi faktor penghambat terlaksananya advokasi secara Internal antara lain berupa (a). Lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM), (b). Kontrol yang kurang memadai (Inadequate Control), serta (c). Sistem perencanaan dan pengembangan manajemen yang lemah (Lack of Succession Planning and Management Development). Sedangkan kendala dari faktor Eksternal meliputi: (a). Filosofi Manajemen yang belum maksimal (Inappropriate Management Philosophy), (b). Rekrutmen dan seleksi yang kurang tepat (Inadequate Recruitment and Selection) dan (c). Training yang kurang mengenai pendataan klien (Poor Training). Kata Kunci: Strategi Advokasi, Kekerasan, Perempuan Penyandang Disabilitas, SAPDA.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Ro’fah, S.Ag., BSW., MA., Ph.,D
Uncontrolled Keywords: Strategi Advokasi, Kekerasan, Perempuan Penyandang Disabilitas, SAPDA.
Subjects: Sosiologi
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 22 Dec 2016 08:08
Last Modified: 22 Dec 2016 08:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23115

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum