PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AS IMAM ASY-SYAFI'I TENTANG ZAKAT TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN (TELA'AH METODE ISTINBAT HUKUM)

RUHULLAH TAQI MURWAT - NIM: 01360636, (2009) PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AS IMAM ASY-SYAFI'I TENTANG ZAKAT TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN (TELA'AH METODE ISTINBAT HUKUM). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AS IMAM ASY-SYAFI'I TENTANG ZAKAT TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN (TELA'AH METODE ISTINBAT HUKUM))
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AS IMAM ASY-SYAFI'I TENTANG ZAKAT TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN (TELA'AH METODE ISTINBAT HUKUM))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (230kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Hakikat diwajibkan zakat di dalam Islam adalah sebagai salah satu upaya mensyukuri nikmat akan harta yang dimilikinya, penyucian dan pembersihan diri dari buruknya sifat bakhil yang membinasakan dan menguatkan orang yang lemah, sehingga akan memudahkan dalam menunaikan kewajiban-kewajiban syara', di sini dapat dilihat bahwa zakat bukan hanya ibadah yang bernilai ketuhanan tetapi juga bernilai social. Salah satu kewajiban zakat atas harta yang dimiliki adalah hasil bumi. Pada zaman Rasulullah saw, hasil bumi yang dizakati berupa khint}oh (gandum), sa'ir (sejenis gandum), tamar (kurma), zabib (angur). Jadi, hasil bumi yang lain seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kayu tidak diambil zakatnya, karena situasi dan kondisi umat Islam pada masa itu belum banyak berkembang keluar wilayah Arab. Islam setelah zaman Rasul saw telah berkembang ke seluruh penjuru dunia yang memiliki bermacam-macam jenis hasil bumi, sehingga terjadi perbedaan pendapat ulama tentang jenis-jenis hasil bumi dan buah apa saja yang harus dizakati. Banyak di antara para fuqoha' yang berijtihad dan menghasilkan putusan yang beragam sesuai dengan kaidah istinbat (turuq al-istinbat al-hukmi) yang mereka gunakan disesuaikan dengan lingkungan, situasi dan kondisi dimana para fuqoha' tersebut berijtihad. Selain itu perbedaan masyrab (tempat menimba ilmu) sangat mempengaruhi pemikiran mereka. Dari uraian di atas, peneliti bermaksud membahas mengenai istinbat hukum Imam Abu Hanifah dan Imam As-Syafi'i dalam zakat tanaman dan buah-buahan, bagaimana dasar pemikiran dan pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam as-Syafi'i dalam meng-istinbat hukum mengenai zakat tanaman dan buah-buahan dan bagaimana kriteria tanaman dan buah-buahan yang diwajibkan untuk dikeluarkan zakatnya dalam pandangan Imam Abu Hanifah dan Imam as-Syafi'i. Penelitian ini menggunakan metode library research dan pendekatan ushul fiqh yaitu penelitian dengan cara mengkaji dan menelaah sumber-sumber tertulis yang terkait dengan obyek pembahasan dengan menekankan kepada penafsiran dan analisis atas data-data yang berupa teks al-Qur'an dan al-Hadist yang tersedia dengan memberikan gambaran secara deskriptis-analistis. Dengan kata lain, pemikiran kedua tokoh tersebut akan dideskripsikan secara komprehensif (karakteristik, corak serta peristiwa yang melingkupi kedua Imam Maz{hab tersebut). Selanjutnya, penyusun akan mencoba membuat perbandingan pemikiran keduanya agar mudah dipahami cara melakukan penggalian hukumnya (Turuq al-Istinbat al-Hukmi). Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan dalam metode istinbat hukum antara Imam Abu Hanifah dan Imam as-Syafi'I. Imam Abu Hanifah dikenal dengan ahl ra'y karena beliau lebih dominan menggunakan rasionya dalam melakukan istinbat hukum dan Imam as-Syafi'i dikenal ahl hadis karena turuq istinbat beliau lebih dominan mengunakan hadis Nabi saw. Keduanya mempunyai metode istinbat hukum yang berbeda, bahkan bertentangan satu sama lain. Sebagaimana dalam memahami hukum zakat hasil bumi, Imam Abu Hanifah dengan kaidah ushul induktif dalam membahas masalah ushul fiqh meneliti masalah-masalah furu' dan fatwa-fatwa para ulama', selanjutnya mengkaji makna yang terkandung dalam masalah furu' tersebut dan mengambil prinsip-prinsip umumnya serta menjadikannya sebagai kaidah-kaidah ushuliyah. Sedangkan as-Syafi'i dengan kaidah ushul deduktif dalam membahas masalah ushul fiqh tidak melihat masalah furu' melainkan masalah furu' dikoreksi dan diukur dengan ushul, bukan dengan furu'.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : H. Wawan Gunawan, S.Ag, M.Ag. Yasin Baidi, S.Ag, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi'i, zakat, tanaman, buah-buahan
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Aug 2012 17:38
Last Modified: 10 Aug 2012 17:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2397

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum