KONSEP HARTA DALAM AL-QUR'AN MENURUT AMIN AL-KHULI (Telaah atas Kitab Min Hadyi al-Qur'an Fi Amwalihim Misaliyyah la Mazhabiyyah)

NUR SYAFA'ATIN, NIM.99533074 (2004) KONSEP HARTA DALAM AL-QUR'AN MENURUT AMIN AL-KHULI (Telaah atas Kitab Min Hadyi al-Qur'an Fi Amwalihim Misaliyyah la Mazhabiyyah). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview
	Text BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Penelitian yang berjudul : Konsep Harta dalam al-qur'an menurut Amin al-khuli (Telaah atas Kitab Min Hadyi al-Qur'an Fi Amwalihim Misaliyyah la Mazhabiyyah) ini dilatar belakangi oleh : al-Khuli sebagai pemikir kontemporer menggunakan metode pendekatan yang berbeda dengan penafsir lain yang sezaman yaitu dengan pendekatan linguistik filologis dan sastra. Metode dan pendekatan tersebut menarik untuk ditelaah lebih lanjut karena mengandung pembuktian dari prinsip universalitas dan transhistorisitas al-Qur'an lantaran dalam studinya, Amin alKhuli berupaya untuk menyajikan sebuah model pemahaman terhadap al-Qur'an sebagaimana ia diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Apalagi mengingat harta merupakan hal yang fundamental, karena walaupun bukan menjadi tujuan utama, namun harta merupakan sarana untuk meningkatkan amal saleh serta untuk memakmurkan kehidupan bersama di muka bumi. Untuk itulah, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep harta dalam al-Qur'an menurut amin al-Khuli dalam kitab Kitab Min Hadyi al-Qur'an Fi Amwalihim Misaliyyah la Mazhabiyyah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis. Sedangkan langkah-langkah yang ditempuh adalah: 1) Mengumpulkan data, 2) Mengolah data, yaitu dengan jalan meninjau data, mengklasifikasi data dan mengalisis data. Dalam penafsirannya tentang konsep harta, menurut al-Khuli, al-Qur'an lebih bersifat mental-spiritual yang menyentuh dimensi fitrah kemanusiaan. Al-Khuli menjelaskan bahwa kecenderungan untuk memiliki sesuatu dan mencintai harta merupakan sikap mental yang dibenarkan. Namun, menjadi fitrah pula bagi manusia untuk dibimbing dan diawasi agar harta yang dimilikinya tidak menjadi bencana bagi dirinya ataupun orang lain.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item