PRAKTIK SEWA MENYEWA TANAH KAS DESA UNTUK PERTANIAN DI DESA TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI

FIKRI PATHUROHMAN, NIM. 13380090 (2017) PRAKTIK SEWA MENYEWA TANAH KAS DESA UNTUK PERTANIAN DI DESA TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRAKTIK SEWA MENYEWA TANAH KAS DESA UNTUK PERTANIAN DI DESA TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI)
13380090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (14MB) | Preview
[img] Text (PRAKTIK SEWA MENYEWA TANAH KAS DESA UNTUK PERTANIAN DI DESA TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI)
13380090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Pada dasarnya segala bentuk muamalah diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkanya. Praktik sewa menyewa tanah untuk pertanian sudah umum dilakukan di Indonesia salah satunya desa Tegaltirto, dasar hukum yang digunakan adalah sebagaimana Jumhur Ulama membolehkan sewa menyewa tanah untuk pertanian. Di pihak lain, Ibnu Ḥazm berpendapat bahwa sewa menyewa tanah untuk pertanian sama sekali tidak diperbolehkan dengan dasar hadis\ yang secara ẓahir melarang sewa menyewa tanah. Melihat realita dan pendapat Ibnu Ḥazm tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam, dalam konteks indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemikiran literalis (Ibnu Ḥazm) terhadap hadis sewa menyewa tanah untuk pertanian. (2) pemikiran hermeneutik terhadap hadis sewa menyewa tanah untuk pertanian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kombinasi antara penelitian pustaka dan lapangan. Penelitian kepustakaan digunakan untuk melacak segala macam literatur terkait Hadis\ sewa menyewa tanah untuk pertanian, pemikiran pemikiran Ibnu Ḥazm dan Jumhur Ulama. tentang sewa menyewa tanah untuk pertanian. Kemudian penelitian lapangan (field research) untuk melihat sebuah teori dan pendapat dalam suatu realitas kehidupan nyata. Penelitian ini bersifat deskriftik-analitik, yaitu menggambarkan pemikiran Ibnu Ḥazm terhadap larangan sewa menyewa tanah untuk pertanian dan menganalisis secara cermat tentang istinbāt dan argumen yang dikemukakan olehnya, serta relevansinya terhadap konteks Indonesia. penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif (legal research) dan ditambah dengan pendekatan ushul fikih untuk mengakaji sumber data primer yang didasarakan pada kaidah-kaidah hukum yang berlaku. Setelah melakukan penelitian, Ibnu H{azm mengambil makna zahir menjadi landasan utama dalam mengetahui maqasid asy-syari`ah, hal tersebut didasarkan pula karena kondisi masyarakat dimasa Ibnu H{azm. Praktik sewa menyewa tanah yang terjadi pada masa Rasulullah, Ibnu Ḥazm dan Indonesia khususnya desa Tegaltirto merupakan suatu hal yang ditentukan berdasarkan adat. Jika demikian halnya dapat terjadi perubahan hukum karena berubahnya zaman.Untuk dapat memahami hadis secara komprehensif maka diperlukan pemahaman Hermeneutik yaitu pemahanan terhadap teks, konteks dan kontekstualisasi. Sewa menyewa tanah yang diduga mendatangkan mudharat pada praktiknya jika digarap dengan baik oleh si penyewa maka akan mendatangkan keuntungan. Selain itu dalam sistem sewa menyewa ini ada unsur tolong menolong, keduanya mendapatkan manfaat, membuka lapangan pekerjaan dan tanah menjadi bermanfaat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Saifuddin, S.H.I., M.S.I
Uncontrolled Keywords: sewa menyewa, tanah pertanian, Hadis\, Literalis, Hermeneutik.
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 26 Jul 2017 13:43
Last Modified: 31 Jul 2017 14:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26592

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum