UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH BALAI KESEHATAN MASYARAKAT (BKM) ALI MAKSUM YOGYAKARTA

VIRDHIAN RAHMUADI NIM: 01230783, (2009) UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH BALAI KESEHATAN MASYARAKAT (BKM) ALI MAKSUM YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH BALAI KESEHATAN MASYARAKAT (BKM) ALI MAKSUM YOGYAKARTA) BAB I, IV.pdf - Published Version Download (505kB) | Preview
	Text (UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH BALAI KESEHATAN MASYARAKAT (BKM) ALI MAKSUM YOGYAKARTA) BAB II, III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (116kB)

Abstract

Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta distribusi yang tidak merata, merupakan tantangan berat bagi pembangunan kesehatan di Indonesia. Keadaan lain yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan adalah tingkat pendididkan umum yang belum memadai, terutama pada golongan wanita. Di samping itu adat-istiadat, sikap, tingkah laku, dan kebiasaan-kebiasaan warga masyarakat untuk hidup sehat dan berperan serta aktif dalam pembangunan kesehatan masih belum seperti apa yang diharapkan. Tingkat ekonomi yang masih rendah menyebabkan banyak warga masyarakat belum mampu memperoleh upaya pelayanan kesehatan. Pembiayaan untuk pembangunan kesehatan. Pembiayaan untuk pembangunan kesehatan, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat, dirasakan masih terbatas jumlahnya. Meskipun telah terdapat berbagai peningkatan kerjasama lintas sektoral, tetapi pelaksanaanya masih belum berjalan dengan lancar. Tujuan penelitian adalah: (1) Untuk mengetahui pelaksanaan program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh Balai Kesehatan Masyarakat BKM Ali Maksum Yogyakarta. (2) Untuk mengetahui pendukung dan penghambat terlaksananya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh Balai Kesehatan Masyarakat BKM Ali Maksum Yogyakarta. Berdasaran uraian pada bab-bab terdahulu dan setelah dianalisis secara mendalam, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Beberapa langkah yang dilaksanakan oleh pondok pesantren krapyak, pertama, penentuan kebutuhan peningkatan pelayanan kesehatan yang menitik beratkan pada sistem pembinaan dan penyuluhan. Kedua, penetapan tujuan peningkatan pelayanaan kesehatan yang terdiri dari penggalian dan peningkatan kesehatan pada santri, perencanaan pelayanaan kegiatan kesehatan santri serta pengelolaan sumber daya santri di bidang kesehatan. Ketiga, adalah pemilihan metode peningatan kesehatan santri yang menggunakan dua metode, yaitu: metode on the job dan metode off the job site. Keempat pelaksanaan program peningkatan kesehatan santri. Kelima, adalah evaluasi program pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam dua level, yaitu evaluasi bulanan dan evaluasi tahunan. (2) Faktor yang mendukung pelaksanaan program yang dilakukan BKM Ali Maksum antara lain adalah: (a). Dukungan penuh dari pengasuh, alumni, pengurus pondok pesantren serta instansi terkait, (b). Tersedianya sarana dan fsilitas yang memadai bagi pelaksanaan program peningkatan kesehatan, (c). Sasaran program cukup jelas dan mudah diajak komunikasi karena tinggal di asrama pondok pesantren. (2) Faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan program peningkatan santri adalah: (a). Waktu pelaksanaan program cukup terbatas, (b). Kurangnya kesadaran santri untuk memelihara dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, (c). Latar pendidikan yang beragam, (d). Minimnya partisipasi aktif santri, (e). Minimnya waktu yang dapat dimanfaatkan santri untuk mengikuti program.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item