JUAL BELl PATUNG MENURUT MAZHAB SYAFI'I DALAM PANDANGAN 'ULAMA KONTEMPORER

SITI ISTIQLALIYAH, NIM. 99383777 (2004) JUAL BELl PATUNG MENURUT MAZHAB SYAFI'I DALAM PANDANGAN 'ULAMA KONTEMPORER. Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.

Preview	Text (JUAL BELl PATUNG MENURUT MAZHAB SYAFI'I DALAM PANDANGAN 'ULAMA KONTEMPORER) BAB I, V DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (JUAL BELl PATUNG MENURUT MAZHAB SYAFI'I DALAM PANDANGAN 'ULAMA KONTEMPORER) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Diharamkannya patung pada masa Rasiilullah SAW adalah disebabkan oleh adanya 'illat tertentu, yaitu ingin membersihkan aqidah Islam dari syirik, sebab masyarakat Arab waktu itu adalah pemeluk pemula agama Islam dan sebelumya mempunyai latar belakang terhadap penyembahan patung-patung. Akan tetapi di zaman modem ini tingkat keimanan dan kecerdasan yang dimiliki umat Islam jauh berbeda dengan yang ada pada masa Rasiilullah. Pada masa sekarang ini patung hanyalah sebagai benda mati yang tidak bisa memberi manfaat dan mll98rat. Patung adalah produk seni kreativitas manusia yang mempunyai nilai keindahan dan manfaat sesuai kebutuhan masing-masing. Bahkan pada masa sekarang fungsi dan kegunaan patung sudah dianggap sebagai suatu benda yang bernilai seni tinggi, yang bisa dilihat diberbagai tempat seperti bangunan sejarah, gedung-gedung pemerintah maupun tempat-tempat rekreasi dan juga tempat-tempt yang lainnya telah penuh dihasi oleh patung-patung yang tidak saja akan menyedapkan mata yang memandangnya, tetapi juga bisa menyimbolkan nilai sejarah dan ketokohan seseoang yang sosok fisiknya difisualkan lewat patung tersebut. Melihat perkembangan sekarang ini, maka di samping berwujud benda seni patung juga memiliki nilai jual yang tingi sehingga merupakan lahan dan sarana penghasil ekonomi bagi mereka yang memang memiliki keahlian tertentu mengenai hal ini, dan adalah anugerah Allah apabila potensi yang ada tersebut digali dan dipergunakan dalam rangka optimalisasi kemampuan dan kemauannya, yang tentu saja menghasilkan nilai positif dalam kehidupan dengan tetap mengedepankan aspek keagaman dan tatanan norma yang ada. Melihat kondisi yang demikian penyusun berusaha untuk mengkaji pemikiran dan pandangan salah satu tokoh Islam dan merupakan salah satu Imam M hab yang empat yaitu Imam Asy-Syafii dalam hal jual beli patung, hal ili dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana dan sejauh manakah pengaruh pemikiran Imam Asy-Syafii dalam hal jual beli patung pada masa sekarang ini yang tentu saja memiliki karekteristik tersendiri dan berbeda dengan keadaan pada masanya. Melihat pada illat diharamkannya jual beli patung pada masa Rasul yaitu menghindari segala macam bentuk kemusyrikan dan hal ini tentu saja sesuai dengan kondisi yang ada pada waktu itu bahwasanya umat Islam yang ada merupakan umat yang bam saja berpindah agama dari penyembahan berhala kepada penyembahan Tuhan Allah Yang Maha Esa, sehingga dikhawatirkan sisi keimanan mereka yang masih lemah akan kembali kepada penyembahan berhala dan patung. Namun dengan melihat pada kondisi sekarang, bahwasanya umat Islam yang ada telah jauh berbeda dengan yang ada pada zaman Rasul, sekarang ini umat Islam takkan goyah sendi keimanannya hanya dengan melihat berhala, patung atau gambar-gambar serupa lainnya. Bahkan pada masa sekarang ini patung merupakan karya seni yang bernilai tinggi ernilai ekonomis, baik sebagai penghiD'ruangan, taman-taman, atau diasbadikan seba i symbol patung sejarah dan perjuangan yang berujud relief-relief seorang tokoh yang disepni, sehingga pengharaman jual beli patung dengan melihat pada illat seperti tersebut di"tas adalah tidak tepat sama sekali terutama untuk konteks sekarang ini yang penuh dengan sisi kemoderenan dan kesenian. Dan bukankah dengan hilangnya illat sebuah hukum maka hilang pula hukum tersebut untuk sebuah kondisi yang berbeda.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item