PEMIKIRAN HAZAIRIN TENTANG KONSEP KALALAH

INDAH MUFRODAH, NIM. 99353516 (2004) PEMIKIRAN HAZAIRIN TENTANG KONSEP KALALAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN HAZAIRIN TENTANG KONSEP KALALAH)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN HAZAIRIN TENTANG KONSEP KALALAH)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Berangkat dari pandangan Hazairin dalam mengartikan anak dan saudara dalam kalalah. Beliau mengartikan "anak" secara universal, yaitu anak laki-laki dan permpuan. Begitu juga beliau mengartikan "saudara" tanpa mengenal pada macam hubungaan persaudaraan, yaitu tidak mengenal istilah saudara seibu, seayah dan sekandung. Ada yang menyebutkan bahwa pandangan Hazairin ini berada di luar kerangka usul fiqh yang biasa mereka geluti. Sedangkan dalam KHI (Kompilasi Hukum Islam), istilah anak yang terdapat dalam pasal-pasal yang menjelaskan tentang kalalah, yaitu Pasal 181 dan 182, tidak dijelaskan tentang anak yang dimaksud apakah anak itu perempuan atau laki-laki. Dari sini dianggap penting kiranya jika kemudian penyusun mensororti lebih lan jut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang pemikiran Hazairin tentang anak dan saudara dalam kalalah, dan menjelaskan apakah pemikiran Hazairin tersebut diaplikasikan atau tidak dalam hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Dalam menganalisis data, penyusun memakai metode induktif yaitu mendeskripsikan pendapat Hazairin tentang konsep kalalah yang kemudian ditelusuri pola pikir yang ditempuhnya untuk mengungkapkan alasan keabsahan. Penyusun memulai dengan menggali buku-buku yang berkaitan dengan pandangan Hazairin tentang kalalah yang kemudian penyusun uraikan pemikiran Hazairin dalam menafsirkan ayat-ayat tentang kalalah. Dengan pendekatan hermeneutik historis penyusun memoret realitas di balik seluruh gagasan yang melatarbelakangi pemikiran Hazairin tentang kalah begitu juga menganalisis teks-teks al-Qur' an maupun fiqih yang berbicara mengenai kalalah Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Hazairin dalam mengartikan anak dan saudara dalam kalalah, cenderung tidak menggunakan hadis sebagai penjelas ayat-ayat yang menjelaskan tentang kalalah, Menurutnya ayat-ayat 11,12 dan 176 tersebut sudah jelas dengan sendirinya dan tidak perlu hadis lagi. Nampaknya dalam hal menafsirkan ayat-ayat kalah. Hazairin cenderung mengaitkan penafsirannya dengan alat bantu ilmu antropologi. Beliau menyebutkan ada tiga macam garis keturunan, yaitu patrilineal, matrilineal dan bilateral. Menurutnya garis keturunan bilaterallah yang diingini oleh al-Qur'an. Dari pemikiran beliau tersebut, kemudian beliau berkesimpulan bahwa anak dalam kalalah adalah anak yang mencakup semua anak baik laki-laki atau perempuan dan seterusnya ke bawah, sedangkan saudara dalam kalalah berarti semua jenis saudara tanpa mengenal pada macam hubungan persaudaraan. Berkaitan dengan pemikiran Hazairin dalam mengartikan anak dan saudara dalam kalalah tersebut, nampaknya belum diterapkan dalam hukum kewarisan Islam di Indonesia, terlihat dalam pasal-pasal yang menjelaskan tentang kalalah tersebut masih menggunakan istilah macam hubungan saudara, yaitu saudara seibu, seayah dan sekandung. Mungkin terbilang pemikiran Hazairin tersebut masih baru dan masih menjadi bahan pertimbangan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Dahwan, M.Si.
Uncontrolled Keywords: pemikiran Hazairin , konsep kalalah
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 01 Oct 2018 10:52
Last Modified: 01 Oct 2018 10:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31009

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum