ALAM BARZAKH MENURUT AL-TABATABA’I DALAM KITAB AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN

MOHAMMAD ABDULLAH RIFQI, NIM. 13530044 (2018) ALAM BARZAKH MENURUT AL-TABATABA’I DALAM KITAB AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ALAM BARZAKH MENURUT AL-TABATABA’I DALAM KITAB AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN)
13530044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (ALAM BARZAKH MENURUT AL-TABATABA’I DALAM KITAB AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN)
13530044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Alam barzakh merupakan alam pertama yang dimasuki manusia setelah kematiannya. Alam ini adalah alam pemisah yang berada diantara alam dunia dan alam akhirat. Pembahasan terkait alam barzakh ini tampaknya tidak ada matinya. Pembahasan terkait alam ini juga tidak bisa terlepas dari adanya perdebatan. Sebagian kalangan Mu‘tazilah tidak mempercayai adanya alam barzakh, menurut mereka alam barzakh merupakan perkara yang tidak masuk akal. Mereka berpendapat bahwa orang yang telah meninggal dunia akan tertidur menunggu datangnya hari kebangkitan. Sementara itu, kalangan Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah dan kalangan Syi’ah mempercayai adanya alam barzakh beserta nikmat dan siksa yang ada di alam barzakh. Akan tetapi muncul perbedaan antara Ahlu Sunnah dan Syi’ah, yang paling menonjol adalah terkait pertanyaan yang diajukan malaikat di alam barzakh. Menurut Syi‘ah, dialam kubur selain ditanya terkait Tuhan, Nabi dan agama, juga ada pertanyaan terkait imamah Ahlu Bait. Hal ini tentunya tidak ada dalam teologi Ahlu Sunnah. Dari kalangan Syi‘ah era kontemporer muncul seorang tokoh besar yang juga dikenal sebagai seorang filosof dan mufassir moderat bernama Muhammad Husein al-Tababa’i. Tokoh ini memiliki kitab tafsir yang sangat terkenal baik di kalangan Syi’ah sendiri maupun kalangan Ahlu Sunnah, oleh karena itu akan sangat menarik mengetahui seperti apa penafsiran al-Tababa’i terhadap ayat-ayat alam barzakh dan juga mengetahui adakah pengaruh teologi Syi‘ah terhadap penafsirannya tersebut. Dari penelitian ini terungkap bahwa al-Tababa’i juga mempercayai adanya alam barzakh beserta nikmat dan siksanya. Akan tetapi menurut al- Tababa’i alam barzakh bukan termasuk Daruriyyat al-Qur’an (sesuatu yang benar-benar dipartikan oleh al-Qur’an) jadi wajar jika timbul perbedaan dalam memahiminya. al-Tababa’i juga membenarkan adanya pertanyaan kubur terkait imamah Ahlu Bait, sekalipun pernyataan ini tidak secara jelas dia katakan melainkan hanya sekedar mengutip riwayat dari imam syi’ah saja. al-Tababa’i juga mengatakan bahwa yang merasakan kehidupan barzakh hanya orang mukmin dan kafir saja, sementara orang mustad’af tidak akan merasakan kehidupan barzakh dan urusannya dipasrahkan langsung pada Allah kelak di hari kiamat. Dari sini tampak bahwa dalam pembahasan tentang alam barzakh al- Tababa’i tidak bisa terlepas dari pengaruh teologi Syi’ah meskipun dia juga tidak secara terang-terangan dalam mengungkapkannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Fauzan Naif, M.A
Uncontrolled Keywords: alam barzakh, kitab al-mizan fi tafsir al-qur’an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 24 Oct 2018 15:29
Last Modified: 24 Oct 2018 15:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31286

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum