DIALEKTIKA PERKEMBANGAN MASYARAKAT PRIMITIF MENUJU MASYARAKAT KOTA MENURUT IBN KHALDUN

Atnawi NIM: 03511507, (2009) DIALEKTIKA PERKEMBANGAN MASYARAKAT PRIMITIF MENUJU MASYARAKAT KOTA MENURUT IBN KHALDUN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (DIALEKTIKA PERKEMBANGAN MASYARAKAT PRIMITIF MENUJU MASYARAKAT KOTA MENURUT IBN KHALDUN)
BAB I, V.pdf - Published Version

Download (912kB) | Preview
[img] Text (DIALEKTIKA PERKEMBANGAN MASYARAKAT PRIMITIF MENUJU MASYARAKAT KOTA MENURUT IBN KHALDUN)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (423kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Abstract

ABSTRAK Fenomena sosial masyarakat merupakan wilayah studi yang tidak pernah kering untuk dikaji. Manusia sebagai makhluk multidimensi memiliki kecenderungan eksentris, pencurahan diri keluar. Secara antropologis manusia tidak memiliki struktur tubuh yang mantap atau habitat tertentu sebagaimana hewan. Dengan melakukan pencurahan diri keluar, manusia akan memperoleh identitas dan eksistensinya. Namun bagaimana semestinya hubungan manusia dan lingkungannya ini tetap merupakan persoalan yang pelik, apakah individu atau masyarakat yang paling menentukan dalam proses perubahan masyarakat, selanjutnya dengan arah yang bagaimana perkembangan ini akan terjadi? Ibn Khaldun (1332-1406 M) yang merupakan pioner Islam dalam studi sejarah-perkembangan peradaban telah merumuskan konsep perkembangan masyarakat secara dialektis menjadi tiga tahap yaitu tahap masyarakat primitif, tahap kehidupan negara dan tahap kehidupan kota. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana pemikiran Ibn Khaldun terkait konsep perkembangan masyarakat melalui karyanya al-Muqaddimah. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: Pertama, Hukum dan faktor apa saja yang mempengaruhi dialektika perkembangan masyarakat dalam pemikiran Ibn Khaldun? Kedua, bagaimana konsep Ibn Khaldun terkait perkembangan masyarakat primitif menuju masyarakat kota dalam perspektif tiga dialektika eksternalisasi-obyektivasi-internalisasi? Kerangka teoritik yang dipakai dalam penelitian ini adalah konsep Peter L. Berger dan Thomas Luckman yang menjelaskan proses perkembangan masyarakat melalui tiga momen dialektis yaitu eksternalisasi (pencurahan diri manusia dengan dunianya), obyektivasi (aktualisasi kesadaran dalam kenyataan sosial dan internalisasi (usaha manusia memaknai dunia obyektif agar selaras dengan subyektifitasnya). Sebagai kajian yang bersifat literer, metode penelitian yang diterapkan adalah termasuk penelitian library research dengan referensi primer berupa karya Ibn Khaldun yaitu al-Muqaddimah. Sedangkan sifat penelitian ini adalah historis faktual. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam analisa data adalah metode deskriptif dan metode interpretatif. Dalam pandangan Ibn Khaldun perkembangan masyarakat selalu berjalan dialektis. Proses perkembangan masyarakat dan peradaban bagi Ibn Khaldun dipengaruhi oleh faktor geografi, faktor ekonomi dan faktor agama. Sementara itu hukum-hukum yang mengendalikan perkembangan sejarah peradaban meliputi hukum sebab-akibat, hukum perbedaaan dan hukum peniruan. Dalam perspektif dialektika Peter L. Berger ekstenalisasi-obyektivasi-internalisasi, dapat dipahami bahwa dalam konsep perkembangan masyarakat menurut Ibn Khaldun yang dimulai dari kehidupan primitif, pencapaian kekuasaan dan diakhiri pada kehidupan kota ketiga momen tersebut berjalan secara srimultan. Dalam konsepsi Ibn Khaldun proses perkembangan peradaban tersebut akan berhenti dalam tempo seratus dua puluh tahun. Dalam waktu tersebut selain pertumbuhan alami telah terhenti, juga terjadi perpecahan antara kecenderungan subyektif alami manusia yang bermoral dengan tuntutan realitas yang a-moral terutama yang terjadi pada kebudayaan kota atau kegagalan internalisasi yang menyebabkan runtuhnya peradaban.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Abdul Basir Solissa, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Dialektika, Masyarakat Primitif, Masyarakat Kota, Ibnu Khaldun
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 08 Aug 2012 17:26
Last Modified: 08 Aug 2012 17:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3158

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum