ZAUJ DALAM AL-QUR’AN (Studi Tafsir Tematik)

Mauidzoh Hasanah 03531476, (2010) ZAUJ DALAM AL-QUR’AN (Studi Tafsir Tematik). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (ZAUJ DALAM AL-QUR’AN (Studi Tafsir Tematik))
BAB I, V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (ZAUJ DALAM AL-QUR’AN (Studi Tafsir Tematik))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (714kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Abstract

Gagasan tentang quot;pasangan quot; umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, akan tetapi bukan berarti hanya manusia maupun binatang saja yang diciptakan berpasang-pasangan oleh Yang Maha Kuasa. Dalam kitab suci-Nya, al-Qur'an, Allah memberi petunjuk bahwa berpasang-pasangan tidak hanya dimiliki manusia, namun semua makhluq selainnya juga demikian. Al-Qur'an juga menyebut adanya pasangan pada alam tumbuh-tumbuhan dengan keanekaragaman hayatinya serta dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan. Penciptaan pasangan merupakan fitrah kehidupan, sehingga semua hal akan didapatkan selalu dengan pasangannya, karena eksistensi sesuatu adalah satu-satunya balancing power dari eksistensi pasangannya dalam membentuk harmonisasi kehidupan. Sebagaimana seorang lelaki hanya bisa dikatakan quot;suami quot; apabila dikaitkan dengan quot;istri quot; yang seorang perempuan. Malam diikuti oleh siang, sifat feminimitas dikaitkan dengan maskulinitas, dan tentu saja seorang lelaki dihubungkan dengan perempuan. Dalam bidang ilmiah, teori tentang keberpasangan mulai terungkap kebenarannya satu persatu, dimulai dari pemecahan atom yang selama ini dianggap sebagai materi terkecil, ternyata didalam intinya terdapat pasangan proton dan netron. Akan tetapi bagaimana dengan dampak penciptaan berpasangan ini pada makhluk hidup yang lebih dahulu diketahui keberpasangannya. Jika inti dan fungsi dari pasangan adalah penyeimbang bagi pasangan yang lain maka tentunya di dalam al-Qur'an memuat prinsip-prinsip tersebut yang menuntun manusia untuk menjaga keseimbangan ekosistemnya. Dari sini penulis merasa tertarik untuk mengangkat tema ini menjadi sebuah skripsi dengan menggunakan metode tematik. Metode ini diharapkan dapat membantu memperoleh pemahaman yang objektif mengenai pandangan universal Al-Qur'an yang diturunkan bersamaan dengan terma zauj serta prinsip yang ditawarkan dalam rangka menjaga keseimbangan antar makhluk. Term zauj disebut sebanyak 81 kali dalam 72 ayat yang tersebar pada 43 surat berbeda, dan sebagian besar menunjukkan arti istri. Hal ini dapat diartikan bahwa keberpasangan manusia sangat kompleks sehingga al-Qur'an memberi perhatian dalam porsi paling besar karena membutuhkan aturan yang detail. Di sisi lain, melalui konsep zauj, manusia diajarkan tentang adanya keseimbangan alam yang penjagaannya ditekankan pada tiga titik komponen lingkungan yang saling bertautan yaitu bumi, flora, dan fauna. Bumi merupakan komponen terpenting dan cara menjaganya adalah dengan menjaga keseimbangan kehidupan penghuninya (manusia, flora, dan fauna). Sedangkan penjagaan flora dan fauna dapat dilakukan dengan melindungi proses regenerasinya agar jangan sampai terputus akibat kelalaian serta kekegoisan manusia. Karena, sesuai watak manusia yang sering berkeinginan melakukan pelanggaran, disharmonisasi yang terjadi di alam kebanyakan diakibatkan oleh ulah manusia, akan tetapi disisi lain hanya manusialah yang dipercaya Allah untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di semesta karena manusia adalah khalifatullah fil ard.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. H. Fauzan Naif, MA M. Hidayat Noor, S. Ag., M. Ag
Uncontrolled Keywords: Tafsir Al Qur'an
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 15 Aug 2012 19:21
Last Modified: 15 Aug 2012 19:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3378

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum