TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI ASOK TUKON (STUDI KASUS DI DESA CONDONGCATUR KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)

SITI SHOLIKAH, NIM. 14350012 (2018) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI ASOK TUKON (STUDI KASUS DI DESA CONDONGCATUR KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI ASOK TUKON (STUDI KASUS DI DESA CONDONGCATUR KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA))
14350012_BAB I_V_DAFTAR-PUSTAKA-1.pdf - Published Version

Download (16MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI ASOK TUKON (STUDI KASUS DI DESA CONDONGCATUR KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA))
14350012_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR-1.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Di kalangan masyarakat Jawa, tepatnya di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta terdapat sebuah upacara pemberian dan dilakukan dekat pada saat-saat hari menjelang perkawinan yaitu “asok tukon”. Asok tukon adalah pemberian sejumlah uang dari pihak keluarga laki-laki diberikan kepada orang tua calon mempelai wanita kepada orang tua atau keluarga calon isteri. Makna pemberian ini adalah sebagai wujud rasa terima kasih dari pihak laki-laki karena telah mendidik putrinya dengan baik dan telah mengizinkan calon mempelai laki-laki untuk menikahinya. Nantinya oleh orang tua calon mempelai wanita uang asok tukon ini umumnya digunakan untuk membantu biaya walimahan. Penyusun mengaitkan asok tukon dengan mahar karena tertarik dan ingin mengetahui kenapa asok tukon masih harus dilakukan (dilaksanakan) sedangkan sejatinya dalam Islam sudah diatur urusan mahar (pemberian) dalam pernikahan. Adapun yang menjadi pokok masalah adalah mengapa tradisi asok tukon masih dipertahankan di Desa Condongcatur dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi asok tukon itu sendiri. Jenis penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field Research) bertujuan untuk menjelaskan tradisi asok tukon di Desa Condongcatur Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif yaitu pendekatan terhadap suatu masalah yang didasarkan atas hukum Islam, baik itu berasal dari Al-Qur’an, Hadist, dan kaidah ushul fiqh serta norma yang berlaku seperti norma adat. Dalam penelitian ini diperoleh dua kesimpulan. Pertama, penyebab tradisi asok tukon masih dipertahankan di Desa Condongcatur Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta adalah karena masyarakat Desa Condongcatur meyakini bahwa adat atau tradisi merupakan peninggalan nenek moyang atau orang-orang terdahulu dan sebagai masyarakat yang hidup setelahnya berkewajiban melestarikan. Selain itu, juga karena adat atau tradisi telah menjadi sesuatu yang melekat pada hidup masyarakat, jadi ketika tidak melaksanakannya menjadi ada sesuatu yang dirasa kurang lengkap. Kedua, Menurut hukum Islam, asok tukon dipandang sejalan dengan hukum Islam dan tidak ada syarat atau unsur yang diharamkan menurut hukum Islam. Oleh karena itu, asok tukon termasuk dalam ‘urf sahih yaitu adat yang baik dan dapat diterima karena tidak bertentangan dengan syara’ dan adanya unsur kemaslahatan di dalamnya. Jadi praktik tradisi asok tukon diperbolehkan karena merupakan ‘urf sahih.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PROF. DR. H. KHOIRUDDIN NASUTION, M.A.
Uncontrolled Keywords: Adat Jawa, asok tukon, mahar
Subjects: Hukum Keluarga > Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1) > Hukum Keluarga
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 12 Apr 2019 13:49
Last Modified: 12 Apr 2019 13:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34563

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum